MIX.co.id - Laporan Statista mengungkapkan, belanja iklan Media Luar Griya atau Out-of-Home (MLG/OOH) di Asia Tenggara diperkirakan akan mencapai US$ 1,62 miliar pada tahun 2024.
Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa industri MLG di Indonesia telah berkembang pesat dengan strategi digital inovatif dan berhasil mengubah lanskap industri. Pertumbuhan ini sejalan dengan aktivitas masyarakat yang sudah kembali normal pasca pandemi.
Sementara itu, berdasarkan laporan PWC yang dikeluarkan pada Oktober 2023, konektivitas dan periklanan digital tetap menjadi kontributor terbesar bagi hiburan dan media di Indonesia.
Sejalan dengan hal tersebut, Davy Makimian, CEO AMG (Alternative Media Group), menegaskan bahwa diketahui sebagai one-to-many medium, pengiklan mendapat keuntungan lebih dari MLG dibandingkan dengan one-to-one medium seperti media digital. Dengan demikian, keberadaan dan pertumbuhan platform digital dapat saling melengkapi dan memberi dampak amplifikasi.
AMG menyadari betul pertumbuhan MLG juga didukung dengan peningkatan teknologi digital, periklanan berbasis lokasi dan integrasi dengan media sosial. “Perencanaan omnichannel dalam sebuah kampanye yang didukung dengan inovasi teknologi menjadi strategi terbaik untuk mencapai hasil maksimal,” yakin Davy.
Materi iklan MLG telah bergerak ke arah peningkatan interaktivitas didorong oleh masih meningkatnya prevalensi perangkat digital pribadi. Tren tersebut masih akan berlanjut di tahun ini, dengan semakin banyak pengiklan yang bersiap untuk menggunakan konten yang dinamis, menarik, dan interaktif yang mendorong partisipasi audiens.
"Melihat fenomena tersebut AMG telah melakukan kerja sama dengan TikTok sebagai platform sosial media terbesar sebagai salah satu langkah strategis untuk mencapai kebutuhan kampanye brand," lanjutnya.
Sejatinya, mengukur hasil dari kampanye MLG adalah salah satu langkah penting dalam perencanaan yang sukses. Lantas, bagaimana mengetahui keefektifan penggunaan MLG/OOH sebagai bagian dari kampanye Anda? Agung Prihambodo, Marketing Director AMG, menjawab tentang pentingnya sebuah standarisasi pengukuran kampanye MLG di Indonesia yang disepakati bersama oleh seluruh pemangku kepentingan untuk memenuhi kebutuhan akan transparansi dan akuntabilitas pelaporan kinerja kampanye MLG.
Lebih jauh Agung menyoroti teknologi sebagai kontributor terbesar dalam sebuah pengukuran yang memiliki tiga elemen utama dalam metriks pengukuran, yaitu jangkauan (reach), frekuensi, dan impresi (impressions), karena dengan semakin berkembangnya ragam MLG banyak hal yang hanya efektif dilakukan dengan bantuan teknologi.
Fabianus Bernadi, Ketua Umum Asosiasi Media Luar Griya Indonesia (AMLI), menuturkan, saat ini pihaknya tengah memprakarsai standarisasi pengukuran kampanye MLG di Indonesia. Konsensus di antara para pemangku kepentingan MLG sangat dibutuhkan agar tercipta objektivitas pengukuran yang dapat dipahami oleh semua pihak.
Industri MLG melibatkan beberapa pemangku kepentingan seperti penyelenggara MLG, pemerintah, agen-pengiklan, pemasar, pemilik properti dan masyarakat. Kompleksitas industri MLG, keterkaitan serta kontribusi yang diberikan MLG merupakan peluang yang dapat dikembangkan. Keterlibatan banyak pihak ini juga berpeluang menciptakan lapangan kerja serta meningkatkan pendapatan daerah, bahkan lebih jauh akan memberi manfaat bagi perekonomian nasional.
Sementara itu, nilai investasi yang digelontorkan oleh penyelenggara...