MIX.co.id - Merujuk data Kementerian Sosial Republik Indonesia, pada 2020, terdapat 22,5 juta penyandang difabel di Indonesia, salah satunya tuna rungu atau akrab disapa Teman Tuli. Sayangnya, tidak semua kebutuhan Teman Tuli dapat terpenuhi, antara lain kebutuhan pada saat mereka bepergian atau berlibur. Contohnya, mereka kesulitan mengakses akomodasi karena terhambat komunikasi.
Berangkat dari fakta itu, memasuki tahun kelima beroperasi, Bobobox berinisiatif menggelar program “Good Sleep for All” dengan menyediakan berbagai fasilitas dan layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan Teman Tuli. Program ini mencakup layanan dengan Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO), papan petunjuk visual, sistem lampu isyarat darurat, dan video serta informasi fasilitas hotel berbahasa isyarat.
Dituturkan CEO Bobobox Indra Gunawan dalam konferensi pers yang digelar hari ini (16/2) di Jakarta, “Bobobox percaya setiap orang memiliki hak setara dalam mengakses akomodasi yang nyaman saat berlibur dan beristirahat. Oleh karena itu, program ‘Good Sleep for All’ diluncurkan dengan harapan Teman Tuli dapat mengakses layanan dan fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan.”
Lebih jauh ia menjelaskan, sampai saat ini, terdapat tujuh cabang Bobobox yang telah memiliki fasilitas untuk Teman Tuli, yaitu cabang ITC Kuningan, Juanda Jakarta, Kebayoran Baru, Kota Tua, Pancoran, Mega Bekasi, dan Tanah Abang.
Sementara itu, pada awal 2023, Bobobox baru saja menggelar pelatihan khusus Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO) bekerja sama dengan Silang.id, perusahaan terdepan di Indonesia yang membangun teknologi ekosistem bagi Teman Tuli. Bobobox menggandeng Silang.id sebagai penyedia pelatihan, karena diyakini mengenal dan memiliki pengetahuan yang mumpuni mengenai komunitas Tuli.
Pelatihan BISINDO yang diberikan untuk staf Bobobox dari seluruh cabang di area Jabodetabek meliputi kemampuan bahasa isyarat dasar, bahasa isyarat seputar layanan hotel (mengkonfirmasi kode reservasi, menginformasikan jumlah kamar yang tersedia, dan sebagainya), bahasa isyarat seputar produk Bobobox, serta pengetahuan mengenai budaya dan etika berkomunikasi dengan Teman Tuli. Dengan kemampuan ini, staf Bobobox diharapkan dapat memenuhi kebutuhan Teman Tuli saat berkunjung.
“Berkat pelatihan yang dibimbing langsung oleh juru bahasa isyarat, saat ini, staf Bobobox dapat berkomunikasi secara langsung dengan teman Tuli menggunakan bahasa isyarat. Belajar bahasa isyarat membantu staff Bobobox melayani tamu Tuli dengan lebih maksimal. Inisiatif ini merupakan salah satu cara Bobobox untuk memberikan dampak positif bagi sekitar, karena kemampuan berkomunikasi dengan bahasa isyarat ini juga akan sangat berguna untuk digunakan oleh orang dengar saat berinteraksi dengan teman Tuli di manapun dan kapanpun,” imbuh Dody Satrianto, Branch Operations Manager Bobobox.
Selain memberikan layanan dan fasilitas ramah komunitas tuli, Bobobox juga membuka lapangan pekerjaan bagi Teman Tuli. Sebagai langkah awal, Bobobox akan menempatkan Teman Tuli sebagai staf front office di Bobobox cabang Pancoran, Jakarta Selatan. Secara bertahap, Bobobox akan terus menambah tenaga kerja dari komunitas tuli di cabang Jabodetabek lainnya, hingga cabang luar kota,” imbuh Indra.
Pada kesempatan yang sama, Bagja Prawira, Co-founder Silang.id, memberikan dukungan penuh atas langkah yang diambil Bobobox. “Bobobox dan Silang.id memiliki visi yang sama, yaitu kesetaraan bagi semua. Dalam hal ini penyediaan akses dan kualitas pelayanan akomodasi yang setara dan dapat dinikmati oleh teman Tuli. Sebab, hingga hari ini, tidak sedikit masyarakat awam yang masih melekatkan stigma pada komunitas difabel, khususnya teman Tuli,” pungkasnya.