Industri kreatif adalah salah satu sektor yang pertumbuhannya sangat signifikan. Bahkan, kontribusinya terhadap laju perekonomian Indonesia tercatat cukup besar. Merujuk data dari Kementerian Perindustrian, perkembangan ekonomi kreatif menunjukkan pertumbuhan yang positif tiap tahunnya. Sektor ekonomi kreatif tumbuh 5,76 persen atau di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 5,74 persen. Nilai bisnisnya pun terhitung fantastis, yakni mencapai ratusan triliun.
Oleh karena itu, perlu bagi pemerintah Indonesia untuk membangun ekosistem ekonomi kreatif di Indonesia. Salah satunya adalah dengan menginspirasi semua kalangan untuk berpartisipasi membangun ekonomi kreatif. Adalah Majalah tahunan "PARAF" dihadirkan untuk merekam jejak sepak terjang dari para pelaku bisnis yang sukses di industri kreatif.
Dikatakan Ben Soebiakto, pelaku industri kreatif sekaligus penerbit yang menginisiasi lahirnya PARAF, "Majalah ini dihadirkan untuk dapat menginspirasi semua orang, termasuk generasi millennials, untuk menjadi entrepreneur yang sukses. Melalui PARAF, mereka dapat belajar dari kisah sukses dari pelaku bisnis di industri kreatif. Dengan demikian, mereka dapat mempersipakan diri dalam membangun bisnis mereka di awal."
Ada lima kategori yang disajikan di majalah yang telah terbit sejak tahun 2015 itu. Kelima kategori itu adalah Inspirasi, Sorotan, Esensi, Destinasi, dan Diskusi. Sedangkan sektor yang didokumentasikan pada majalah PARAF adalah ritel dan mode, fotografi, digital dan teknologi, arsitektur, seni dan budaya, kecantikan, akademik, musik, kuliner, dan sosial.
Didukung oleh Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan Samsung, majalah PARAF dikemas secara premium dan dapat diperoleh di berbagai toko buku yang tersebar di seluruh Indonesia. Selain itu, majalah PARAF juga dapat dipesan secara digital di www.paraf.co. "Tahun lalu, majalah PARAF dicetak sebanyak 2.000 eksemplar, sedangan tahun ini dicetak sebanyak 5.000 eksemplar. Harga per majalahnya Rp 170 ribu," lanjutnya.
Diakui Ben, merekam jejak sepak terjang para pelaku industri kreatif lewat majalah saja tidaklah cukup. Oleh karena itu, ia juga menggelar on ground activity lewat program Ideafest setiap tahunnya. Program tersebut sebagai wadah atau ajang tempat bertemunya para pelaku kreatif di seluruh Indonesia. "Untuk semua kegiatan dan profil para prlaku kreatif yang hadir di Ideafest dapat dilihat di Youtube channel Ideafest," ia menerangkan.
Langkah berikutnya yang dilakukan oleh Ben untuk membangun ekosistem industri kreatif adalah dengan menggunakan pendekatan media. Antara lain, dengan mengedukasi media maupun para influencer dan key opinion leader lewat kegiatan talkshow. Tahun ini, talkshow yang dipandu oleh Andi F. Noya digelar bersamaan dengan peluncuran edisi kedua PARAF hari ini (14/11) di Jakarta.
Pada edisi kedua ini, PARAF menghadirkan kisah sukses Tex Saverio dalam membangun Tumah Mode, Mira Lesmana dalam menyemarakkan perfilman Indonesia, agensi Makna Creative yang sukses merancang dan mengeksekusi promosi serta branding dari klien-klien besar, dan sebagainya.