Teknologi dan inovasi menjadi salah satu kunci bagi keberhasilan industri di Tanah Air. Sejatinya, teknologi dan inovasi mampu meningkatkan daya saing industri sekaligus memperkokoh struktur industri. Oleh karena itu, menurut DR. Ir. Ngakan Timur Antara, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kementrian Perindustrian, peranan badan Litbang (Penelitian dan Pengembangan) dimana di bawahnya terdapat Balai Besar dan Baristan, menjadi sangat strategik.
"Balai Besar dan Baristan perlu direvitalisasi guna mendukung kemajuan industri, termasuk bagaimana kita mampu menggaet industri yang ada. Ada lima sektor industri yang diunggulkan dan didorong ke depannya guna revolusi industri keempat. Kelimanya adalah industri makanan dan minuman (Mamin), otomotif, kimia, elektroknik, dan tekstil. Balai-balai yang ada kaitannya dengan industri tersebut akan didorong pertama kali untuk revitalisasi," tegasnya di sela-sela Halal Bi Halal Balai Besar Industri Agro (BBIA) yang digelar akhir Juni ini di Bogor.
Selain itu, Ngakan mengharapkan agar BBIA senantiasa meningkatkan kemampuannya. “Sebab, BBIA merupakan Balai Besar yang mendukung pengembangan industri makanan dan minuman di Indonesia. Dan makanan adalah industri unggulan di Indonesia yang pertumbuhannya selalu dua digit. Untuk itu, sektor ini harus di-backup oleh Balai yang kuat, dari sisi pengujian, sertifikasi, litbang dan sebagainya," ungkapnya.
Terkait dengan langkah pengembangan industri makanan dan minuman, Kepala BBIA Ir. Umar Habson, MM menuturkan, “Pada tahun 2018 ini terhitung Juli, BBIA mulai menerapkan sistem remunerasi BLU. Berarti harus bekerja profesional dalam pelayanan jasa. Di antaranya, kegiatan pengujian, sertifikasi, kalibrasi, konsultansi, pelatihan, dan alih teknologi di bidang industri agro disertai dengan implementasi hasil litbang yang handal."
Ia menambahkan bahwa saat ini peralatan yang digunakan sudah mengarah ke revolusi industri keempat. BBIA juga sudah mulai merancang peralatan skala laboratorium dengan menggunakan sistem IOT (internet of think) untuk mendukung revolusi industri 4.0. "Hal ini juga dilakukan seiring dengan perubahan lini kehidupan manusia melalui perkembangan teknologi," tutup Umar.