Presiden Jokowi menyatakan bahwa masyarakat harus tetap waspada pada gelombang ke-2 Covid-19, yang datang dari para pekerja dari luar negeri dan pemudik. Terlebih, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo menegaskan, selama vaksin belum ditemukan, maka Indonesia masih belum aman dari pandemi. Artinya, risiko terkena Covid-19 masih tinggi.
Hal itu diperkuat oleh fakta bahwa tren penambahan pasien positif Covid-19 di Indonesia juga masih tetap naik. Diungkapkan Dokter Spesialis Paru Dr. dr. Erlina Burhan, M.Sc, Sp.P(K), "Kalau dilihat trennya tetap naik, namun penambahannya dari dari hari ke hari terlihat fluktuatif."
Untuk itu, memperkuat daya tahan tubuh tetap harus dilakukan dalam menghadapi gelombang kedua Covid-19 dan melindungi keluarga dari infeksi Covid-19. Sejatinya, nutrisi sangat penting untuk meningkatkan sistem imun. "Kita tidak tahu apakah makanan kita ini seimbang atau tidak. Kalau vitamin biasanya kita dapat dari sayur dan buah-buahan. Namun, kadang anak-anak tidak suka makan sayur. Nah, mungkin ada baiknya diberikan juga multivitamin atau suplemen," kata Dr. Erlina.
Ditambahkan Dr. Inggrid Tania, M.Si, Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), untuk meningkatkan dan memelihara daya tahan tubuh, upayanya harus holistik. Misal, tidur yang cukup, istirahat yang cukup, makan yang bergizi seimbang, sebisa mungkin hindari stress, air putih yang cukup. Itu sudah menjadi keharusan.
"Ketika memang kebutuhannya mengharuskan kita perlu suplemen, maka konsumsilah suplemen itu sesuai dengan kebutuhan. Ketika kita harus konsumsi setiap hari, kita bisa mengonsumsinya setiap hari, tetapi tetap dibarengi dengan upaya lain yang mampu menjaga dan meningkatkan sistem imun, seperti minum air putih cukup, istirahat cukup, dan sebagainya. Artinya, mengonsumsi suplemen itu bukan satu-satunya, tetapi sebagai salah satu upaya," kata Dr. Inggrid.
Ia memberikan contoh curcumin yang terkandung dalam temulawak. Khasiatnya, yakni sebagai zat bioaktif memiliki sifat-sifat misalnya, antioksidan, anti inflamasi, imunomodulator. Sifat-sifat itu bermanfaat pada berbagai kondisi kesehatan maupun kondisi yang patologis. Termasuk saat pandemi ini. Penelitian-penelitian yang sudah ada juga menunjukkan bahwa Curcumin memiliki sifat anti virus.
SOHO Global Health sebagai perusahaan farmasi yang memproduksi obat herbal modern yang terus fokus untuk mengembangkan potensi alam Indonesia konsisten menunjukkan keseriusannya dalam mengembangkan Temulawak. Antara lain, dengan memproduksi suplemen berbahan dasar Temulawak, yakni Curcuma FCT, Curcuma tablet, dan Curcuma Plus. Untuk Anak, Curcuma Plus tersedia dalam bentuk Vitamin sirup dan tablet serta Susu Pertumbuhan. Untuk dewasa, ada Curcuma FCT dalam bentuk tablet.
DR. Raphael Aswin Susilowidodo, M.Si, VP Research and Development SOHO Global Health, menganjurkan, masyarakat untuk menggunakan temulawak yang telah diekstrak. Penggunaan temulawak yang telah diekstrak lebih efektif menjaga kesehatan tubuh karena kadar curcuminnya lebih terukur sehingga sesuai dengan kebutuhan tubuh.
"Untuk mendapatkan ekstrak curcumin 20 mg diperlukan 7500 mg temulawak segar, sehingga produk Curcuma FCT sangat simple dan nyaman digunakan pasien tanpa harus repot membuat rebusan,” ungkapnya.
Lebih jauh ia menjelaskan, komitmen SOHO untuk mengembangakn potensi alam Indonesia juga dibuktikan dengan kehadiran SOHO Centre of Excellence in Herbal Research (SCEHR), yakni fasilitas perkebunan dan penelitian milik SOHO yang fokus pada penelitian dan budidaya Temulawak.
"Semua produk SOHO telah melalui uji toksisitas yang hasilnya menyatakan bahwa produk temulawak SOHO aman dikonsumsi. Selain itu, dengan konsep Seed to Patient, SOHO berinovasi agar temulawak yang digunakan terstandard mulai dari proses bibit hingga teruji praklinik dan uji klinik. Proses penanaman sampai dengan pengolahannya pun telah mendapatkan sertifikasi pertanian organik dari Inofice, sebuah badan sertifikasi tanaman organik," tutup Aswin.