MIX.co.id - LG Electronics Indonesia meresmikan pabrik AC terbarunya, pada hari ini (16/4), di Cibitung, Bekasi. Menempati lahan seluas 32.000 meter persegi, pabrik tersebut akan menjadi pusat produksi bagi AC untuk hunian maupun kebutuhan bangunan komersial.
Dengan total nilai investasi awal senilai US$22 juta (Rp374 miliar), pabrik baru itu akan memiliki kapasitas produksi awal sekitar 1,8 juta unit AC pada tahun pertamanya. Rencananya, LG bakal meningkatkan kapasitas produksi hingga dua kali lipat pada tahun-tahun berikutnya.
Diungkapkan Ha Sang-chul, President of LG Electronics Indonesia, pada peresmian hari ini (16/4), di Cibitung, Bekasi, "Ini merupakan sebuah investasi strategis yang mengukuhkan langkah evolusi perusahaan dalam penciptaan lapangan pekerjaan sekaligus menjadi yang terdepan dalam proses manufaktur di dalam negeri."
Terkait dengan rencana besar LG untuk memproduksi AC di dalam negeri, ia menegaskan bahwa LG akan menerapkan standar kualitas Korea yang sama, yang diterapkan LG bagi seluruh fasilitas produksinya di dunia. Salah satunya dilakukan dengan menerapkan pengawasan kualitas yang ketat pada setiap tahapan produksi untuk memastikan performa maksimal, efisiensi energi, dan daya tahan yang andal.
Upaya memastikan kualitas AC LG produksi dalam negeri ini bakal setara dengan kualitas AC LG di tingkat global, menurut Ha Sang-chul, tak lepas dari reputasi tinggi yang telah dimiliki AC LG atas inovasi dan kepercayaan penggunanya di berbagai belahan dunia. Bahkan tak hanya di tingkat global, AC LG khususnya kategori AC rumah tangga, telah memiliki reputasi tinggi atas inovasi dan kepercayaan konsumen Indonesia.
Sementara itu, dituturkan Mike Kim, Product Director ES of LG Electronics Indonesia, tak hanya berfokus pada upaya pemenuhan permintaan pasar, keberadaan fasilitas produksi AC LG ini juga menjadi dukungan nyata LG bagi pembangunan ekonomi dalam negeri. “Lebih dari penciptaan lapangan kerja, namun pada pertumbuhan ekonomi yang mengedepankan penciptaan lingkungan berkelanjutan,” yakin Mike Kim.
Dari sisi pertumbuhan ekonomi, menurutnya, keberadaan pabrik AC ini menjadi bentuk dukungan pada pencapaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang ditargetkan hingga lebih dari 40%, menyesuaikan dengan kebijakan pemerintah.
Sementara perhatian pada penciptaan lingkungan berkelanjutan, ditunjukkan melalui penggunaan refrigerant R32 yang ramah lingkungan dan memproduksi AC sesuai dengan Standar Kinerja Energi Minimum (SKEM) hingga bintang 5. Hal itu selaras dengan kebijakan pemerintah untuk harmonisasi SKEM ASEAN.
Dari sisi perusahaan sendiri, keberadaan pabrik AC ini akan semakin melengkapi struktur bisnis LG di Indonesia. Dengan kehadirannya di akhir tahun ini, LG bakal tercatat memiliki tiga kelompok fasilitas produksi. Melengkapi yang sebelumnya telah ada fasilitas produksi TV dan perangkat elektronik rumah tangga seperti kulkas dan mesin cuci. Struktur bisnis LG di Indonesia juga mencakup pusat riset dan pengembangan, pusat pemasaran, layanan pengguna, serta rantai distribusi produk yang tersebar di Indonesia.
“Dengan kelengkapan struktur bisnis yang bakal diperkuat dengan keberadaan pabrik AC baru ini nantinya, tak hanya menambah kecepatan kami dalam memenuhi permintaan pasar domestik yang tinggi, namun ke depannya pabrik AC baru ini juga memiliki target untuk memenuhi kebutuhan pasar mancangera (ekspor),” imbuh Mike Kim.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Menteri Perindustrian Republik Indonesia Faisol Riza, mengtakan bahwa penetrasi pasar AC di Indonesia masih tercatat rendah, yakni baru 7,9%. Sementara itu, total rumah di Indonesia sebesar 70 juta rumah.
"Sementara itu, produksi AC secara nasional baru mencapai 2,5 juta unit. Jumlah tersebut jauh dari kebutuhan nasional yang mencapai 4,5 juta unit AC. Oleh karena itu, pasar AC masih sangat bertumbuh signifikan pada tahun-tahun mendatang. Kebutuhan itu dapat dipenuhi oleh produk dalam negeri yang akan meningkat. Selain itu, Indonesia juga telah mengekspor AC ke beberapa negara seperti ke Vietnam, Papua Nugini, Timor Leste, Asean, dan Timur Tengah, dimana ekspor AC ditingkatkan hingga 10 juta unit per tahun. Jika menimbang kebutuhan AC di dunia yang mencapai 2 miliar unit, maka ekspor 10 juta unit belum seberapa. Oleh karena itu, kami mengapresiasi LG yang akan menyumbang signifikan produksi AC dalam negeri dengan kehadiran pabrik baru ini dan diharapkan juga akan mendukung ekspor ke mancanegara," tutup Faisol.
(FOTO: IHSAN SULAIMAN)