Perluas Pasar Teh Dalam Negeri, PTPN Group Jalin Kemitraan dengan ID Food

MIX.co.id - Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) bermitra dengan PT Rajawali Nusantara Indonesia (ID Food) mendukung pengembangan produk dan perluasan pangsa pasar teh dalam negeri. Kemitraan tersebut terjalin melalui kerja sama antar anak perusahaan, yakni PTPN IV, yang akan mengakuisisi perkebunan teh milik PT Mitra Kerinci, sebagai anak perusahaan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero).

Rencana akuisisi telah diawali dengan penandatanganan perjanjian jual beli aset bersyarat oleh Direktur PTPN IV Sucipto Prayitno yang diwakili SEVP Business Support PTPN IV Budi Susanto dan Direktur PT Mitra Kerinci Arief Maulana Yamin, di Gedung Agro Plaza, Kuningan, Jakarta Selatan pada pertengahan November ini (16/11).

Diungkapkan Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani, penandatanganan perjanjian jual beli aset bersyarat ini merupakan bagian dari rencana integrasi BUMN Perkebunan dan Pangan guna pemenuhan ketahanan pangan nasional. “Salah satunya adalah untuk meningkatkan produksi teh nasional,” ucapnya.

Lebih jauh ia menerangkan, setelah penandatangan perjanjian jual beli aset bersyarat ini, baik management PTPN IV maupun PT Mitra Kerinci, harus tetap berkomitmen untuk menyelesaikan seluruh kondisi prasyarat, sehingga dapat diselesaikan sesuai dengan target timeline. “Termasuk persetujuan pemegang saham, untuk penggunaan anggaran dan penyelesaian proses balik nama serta perpanjangan HGU. Transaksi ini dilandasi semangat kekeluargaan, sehingga prosesnya relatif dapat diselesaikan lebih smooth,” aku Ghani.

Ditambahkan Direktur Utama PT RNI (Persero) / ID FOOD Frans M. Tambunan, langkah ini sebagai bagian dari sinergi dengan BUMN perkebunan dalam menciptakan ekosistem teh dengan mengangkat kembali budaya teh Indonesia. “Jika di hulu perkebunan teh Kerinci nanti akan dikelola PTPN, maka peran ID FOOD di hilir akan dioptimalkan dalam pendistribusian dan penetrasi pasarnya,” ucapnya.

Dia juga menilai, komoditas teh memiliki peluang ekspor yang cukup besar. Oleh karena itu, sinergi dengan PTPN diharapkan dapat meningkatkan minat konsumsi teh ke negara-negara Anggota G20 maupun negara berkembang lainnya. Sebab, sepanjang 2022 terdapat minat ekspor teh Kerinci ke sejumlah negara tujuan, seperti Taiwan, Jerman, dan Malaysia dengan produk black tea dan special tea. “Termasuk minat konsumsi lokal, seperti produk green tea menjadi favorit konsumsi lokal di Indonesia,” kata Frans.

Meski komoditas teh tidak berdampak signifikan bagi perusahaan, mengingat kontribusi pendapatannya tidak cukup besar, tetapi Ferry meyakini upaya-upaya perbaikan dan inisiatif ini dapat mendorong kinerja bisnis teh di PTPN Group, memberikan manfaat bagi masyarakat dan negara, serta menjadikan produk teh nasional lebih dikenal secara global.

PT Mitra Kerinci merupakan anak perusahaan PT Rajawali Nusantara Indonesia yang sudah berdiri sejak 1990 di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat. Selain memiliki kebun dengan izin Hak Guna Usaha seluas 2.025 hektar, perusahaan ini juga mengelola pabrik, menjalankan budidaya, produksi, dan penjualan produk teh Green Tea Grade, Black Tea Leafy Grade, dan Black Tea Broken Grade dengan merek Liki Tea di setiap produknya. Mitra Kerinci memiliki kapasitas produksi 2.000 ton black tea kering per tahun dan 2.200 ton green tea kering per tahun. Kebun Liki Tea juga dimanfaatkan sebagai agrowisata. Selain itu, lima titik air terjun yang ada di lokasi tersebut juga potensial dimanfaatkan untuk pengembangan pembangkit listrik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)