PFM Resmi Hadir di Indonesia

MIX.co.id - Indonesia sedikit tertinggal dalam hal pengembangan Perhimpunan Farmasi Militer (PFM), mengingat negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura, sudah lebih dulu memilikinya. Demikian ditegaskan Ketua Umum Pengurus Pusat Apoteker Indonesia, Apt. Drs. Nurul Falah Eddy Pariang, pada program Rapat Kerja nasional (Rakernas) Ikatan Apoteker Indonesia 2021, yang digelar secara virtual pada Agustus ini.

“Setiap kali pertemuan FIP (The International Pharmaceutical Federation), organisasi farmasi sedunia, selalu ada seksi farmasi militer. Kedua negara tetangga kita selalu menghadirkan perwakilannya dengan menggunakan seragam militer lengkap. Alhamdulillah, kini Indonesia juga sudah memiliki Perhimpunan Farmasi Militer,” katanya.

Hal senada disampaikan oleh Prof. Dr. Apt. Yahdiana Harahap, MSi, yang merupakan salah satu pelindung Hisfarmil sekaligus Guru Besar Fakultas Farmasi UI dan Dekan Fakultas Farmasi Universitas Pertahanan. “FIP sudah memiliki seksi Farmasi Militer sejak tahun 1952. Jadi, kalau Indonesia baru memiliki sekarang, sebenarnya bisa dikatakan terlambat. Pendidikan Farmasi Militer sangat berbeda dibanding Pendidikan Farmasi pada umumnya. Di farmasi militer, ada kurikulum Pendidikan kemiliteran,” ucapnya.

Pada kesempatan itu, Nurul Falah melantik Ketua Perhimpunan Farmasi Militer Kolonel Kes Dr. Apt. Drs. Yuli Subiakto, MSi; Sekretaris Dr. Apt. Bantari Wisnu KW, M.Biomed; Bendahara Apt. Editha Romesten, MSc; serta Dewan Penasehat antara lain ReKtor Universitas Pertahanan, Kepala RSPAD Gatot Soebroto, Kepala Puskes TNI, Kepala Puskes AD, dan Dekan Fakultas Farmasi Militer Universitas Pertahanan.

“Saat ini, kemandirian farmasi nasional masih merupakan cita-cita bangsa dalam mewujudkan kedaulatan bidang kesehatan. Pengembangan farmasi militer dilakukan dalam rangka dukungan kesehatan, kosmetika militer, nutrasetikal militer, toksikologi militer, ransum militer, bahan dekontaminsasi CBRNE, pengendali huru hara yang aman (Riot control agent), dan pelayanan kesehatan masyarakat,” ungkap Yuli.

Untuk itu, Kemhan dan TNI mengembangkan industri farmasi, biomedis dan vaksin, antara lain melalui Lembaga farmasi Puskesad, Lembaga Biomedis Puskesad, Lembaga Biologi dan vaksin Puskesad, Lembaga Farmasi Angkatan Laut, dan Lembaga Farmasi Angkatan Udara.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)