MIX.co.id - PT Pertamina International Shipping (PIS) resmi menandatangani kerja sama dengan Hyundai Mipo Dockyard untuk pembangunan 15 kapal tanker Medium Range (MR). Pembangunan dan penambahan armada itu ditujukan untuk memperkuat keandalan distribusi energi dan pemenuhan kebutuhan pasar yang terus meningkat.
Penandatanganan rencana pembangunan 15 tanker MR ini disaksikan langsung oleh Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, di Mokpo, Korea Selatan, pada awal Januari ini.
Diungkapkan Nicke, pembelian 15 kapal baru ini menjadi milestone pertama Pertamina untuk membuka tahun 2024. "Pertamina melalui PIS berkomitmen untuk mendukung ketahanan energi nasional dengan menjamin suplai energi secara nasional. Perkapalan dan marine industri menjadi bisnis penting di Negara Kepulauan seperti Indonesia, sehingga bisnis ini menarik untuk dikembangkan,” ucapnya.
CEO PIS Yoki Firnandi mengimbuhkan, pengadaan kapal tanker ini merupakan bagian dari rencana jangka panjang PIS untuk mendukung ketahanan energi nasional maupun ekspansi internasional. Dari 15 kapal tanker tersebut, sebanyak 10 unit akan dioptimalkan untuk pemenuhan market internasional melalui anak usaha PIS, yakni PIS Asia Pacific. “Peremajaan armada merupakan langkah penting untuk memperkuat keandalan dalam memenuhi kebutuhan pasar yang terus meningkat,” katanya.
Adapun penambahan armada ini berkisar total lebih dari US$ 700 juta, dengan proses pengerjaan diselesaikan secara bertahap hingga tahun 2026. Rinciannya adalah 5 tanker masing masing berkapasitas 50 ribu ton untuk pengangkutan produk BBM, 5 tanker untuk pengangkutan minyak mentah, dan 5 tanker untuk pengangkutan produk petrokimia.
Peremajaan kapal ini, kata Yoki, juga sejalan dengan regulasi internasional yang diatur oleh IMO (International Maritime Organization) terkait dengan standar keamanan dan keselamatan, dimana kapal tanker harus berkontruksi double hull atau berplat ganda. Dengan demikian, jika terjadi risiko benturan pada kapal, kapal memiliki keamanan berlapis.
“Ini sebagai upaya pengembangan bisnis dan menangkap peluang baru di pasar. Beberapa kapal sejenis yang ditempatkan di Singapura telah berhasil terutilisasi untuk pasar pihak ketiga internasional,” pungkas Yoki.