MIX.co.id – Perhimpunan Dokter Seminat Rekayasa Jaringan dan Terapi Sel Indonesia (Rejaselindo) menggelar event Pertemuan Ilmuah Tahunan (PIT) Rejaselindo 2024.
Mengusung tema ‘Beyond Stem Cell: Where Are We?’ dan berlangsung selama 4-7 Desember 2024 di Hotel Aryaduta, Jakarta, event PIT Rejaselindo 2024 ini dirancang untuk menjadi forum diskusi mendalam tentang perkembangan teknologi terapi sel, inovasi di bidang rekayasa jaringan, dan eksplorasi potensi masa depan stem cell dalam layanan kesehatan.
Menurut dr. Huntal Napoleon selaku Ketua Pelaksana, event ini merupakan pertemuan ilmiah ke-5 atau The 5th Annual Meeting of Indonesia Association of Tissue Engineering and Cell Therapy (Rejaselindo), The 8th Annual Meeting Indonesia Tissue Bank Association (PERBAJI), dan The 12th Annual Meeting Indonesia Stem Cell Association (ASPI).
Kolaborasi ini menjadi momentum strategis untuk mengintegrasikan berbagai perspektif dan pendekatan lintas bidang yang mendukung pengembangan riset dan aplikasi terapi regeneratif di Indonesia. “Kegiatan bersamaan pada hari ini kita mengumpulkan 329 peserta tenaga medis (nakes) dan dokter ahli dalam workshop dan simposium,” ujarnya kepada media di sela-sela event, Jumat (6/12).
Ia berharap, kegiatan ini menjadi momentum penting bagi para profesional medis di Indonesia untuk meningkatkan kompetensi dalam teknologi sel punca, mendorong kolaborasi antar institusi, serta memperluas wawasan di ranah terapi regeneratif dan teknologi jaringan.
Ketua Rejaselindo Dr. dr. Bintang Soetjahjo, SpOT(K) menyatakan, penyelenggaraan PIT Rejaselindo 2024 ini bukan hanya menjadi forum berbagi ilmu pengetahuan dan wawasan, tetapi juga sebagai tempat memperkuat sinergi antara akademisi, praktisi, dan pemangku kepentingan untuk mendorong kemajuan teknologi regeneratif di Indonesia.
“Kami percaya kolaborasi yang erat akan membuka jalan bagi terciptanya solusi inovatif yang berdampak besar pada layanan kesehatan," lontarnya.
Terlebih lagi, support dari Kementerian Kesehatan mengenai pelayanan stem cell di Indonesia hanya dapat dilakukan oleh laboratorium yang sudah memiliki ijin resmi, tentunya ini menjadi hal yang positif sehingga masyarakat tidak perlu lagi terapi ke luar negeri karena beberapa rumah sakit di Indonesia mampu untuk menanganinya.
"Sudah saatnya kini Indonesia benar-benar menjadi tuan rumah di negeri sendiri untuk kemajuan pengaplikasian terapi berbasis sel, sehingga masyarakat luas memiliki banyak pilihan dalam menunjang kesehatan dan kesejahteraan hidup dan tidak melulu harus jauh-jauh keluar negeri untuk terapi atau berobat," timpal Ketua Asosisasi Sel Punca Indonesia (ASPI) yaitu Dr. dr. Rahyussalim, Sp.OT(K).
Salah satu agenda utama dalam rangkaian kegiatan PIT REJASELINDO 2024 adalah simposium ilmiah yang menghadirkan pembicara nasional dan internasional ternama. Simposium ini akan mengupas isu-isu terkini, tantangan, serta peluang dalam penerapan terapi sel dan teknologi rekayasa jaringan di era modern.
Selain itu, akan diadakan berbagai workshop yang mencakup pelatihan dasar, praktik langsung (hands-on), dan pelatihan lanjutan (advanced), yang ditujukan untuk meningkatkan keterampilan teknis para peserta.
Termasuk pula gelaran workshop penelitian kolaborasi atau multicentre research yang bertujuan mendorong kolaborasi antarpeneliti di berbagai institusi, sehingga mampu menghasilkan riset berkualitas tinggi yang relevan dengan kebutuhan dunia medis saat ini.
Sebagai bentuk apresiasi terhadap kontribusi para peneliti dan profesional muda, acara ini juga akan menyelenggarakan scientific competition. Kompetisi ini menjadi wadah bagi para inovator untuk mempresentasikan ide-ide kreatif mereka, sekaligus membuka peluang untuk mendapatkan pengakuan di tingkat nasional.
Menurut Ketua Persatuan Bank Jaringan Indonesia (PERBAJI), Prof. Dr. dr. Ferdiansyah Mahyudin, SpOT(K), informasi mengenai perkembangan terapi sel di berbagai bidang praktisi kesehatan tentunya akan membantu terwujudnya inovasi nasional dalam mendukung kemajuan kesehatan masyarakat.
“Banyaknya kolaborasi penelitian atau bahkan penemuan di bidang kedokteran, tentu akan memperluas pasar dan minat terhadap kemampuan dan kelebihan terapi sel,” tandasnya. ()