Rencanamu meluncurkan platform persiapan karier dan pengembangan talenta dan rekruitmen bagi Gen Z.
Rizky Muhammad, Founder & CEO Rencanamu, mengungkapkan adanya ketimpangan (gap) antara skill yang dimiliki siswa lulusan sekolah SMA/SMK dan ekspektasi industri saat ini.
Dari 1.6 juta siswa dan mahasiswa yang diriset, 92 persen siswa SMA/SMK bingung menentukan masa depan, 80 persen siswa SMK mengabil juruan yang tidak sesuai keinginan, dan 45 persen mahasiswa merasa salah mengambil jurusan.
Melihat permasalahan tersebut, dibutuhkan program intervensi dini bagi siswa yang menyeluruh dan berkesinambungan. “Disinilah peran Rencanamu yaitu memberikan program persiapan karier dan pengembangan talenta yang terstruktur, menyeluruh, terintegrasi dan berkesinambungan,” papar Rizky dalam acara peluncuran platform Rencanamu di Jakarta, Rabu (30/10).
Dengan Rencanamu, siswa dapat mengikuti rangkaian persiapan karier yang terdiri dari Self Discovery, Eksplorasi, Perencanaan Karier dan Siap Kerja.
Kerangka perencanaan karier dan pengembangan talenta Rencanamu dikembangkan berdasarkan riset selama tiga tahun dan telah divalidasi oleh industri. Platform Rencanamu dapat diakses secara digital oleh seluruh siswa dan mahasiswa, kapanpun dan dimanapun.
Rencanamu saat ini tengah menjalin kerja sama dengan Rajawali Foundation dalam upaya menyukseskan Proyek Penguatan Koordinasi untuk Pembangunan Ketenagakerjaan Inklusif di Indonesia (SINERGI) fase 2 di Jawa Tengah Juli 2019-September 2020.
Direktur Eksekutif Rajawali Foundation, Agung Binantoro, mengungkapkan tujuan SINERGI adalah membantu pemuda kurang mampu dan rentan, termasuk perempuan dan pemuda penyandang disabilitas agar siap memasuki dunia kerja.
Melalui platform Rencanamu, dapat dilaksanakan proses registrasi, serta asesmen perilaku dan kepribadian terkait pekerjaan tertentu dari 16.000 pemuda kurang mampu dan rentan yang menjadi target Proyek SINERGI.
Selanjutnya, dari 4.000 pemuda kurang mampu dan rentan yang dinilai, akan diseleksi kembali dan yang lolos nantinya dapat mengikuti program kesiapan kerja, pelatihan, dan pemagangan dengan perusahaan yang sesuai dengan hasil penilaian.
“Kami mengharapkan 2.000 pemuda akan lulus dari proyek ini dan memperoleh pekerjaan baru atau lebih baik,” tandas Agung. ()