Pasar properti yang makin seksi membuat Plaza Crystal--perusahaan yang sudah 18 tahun memasarkan produk furniture, lighting, dan crystal--mengekspansi bisnisnya ke industri properti. Menurut CEO PT Crystal Land Development Hauw Santosa, pertumbuhan industri properti ini sejalan dengan kondisi pasar furniture dan crystal yang sudah mulai stabil.
CEO PT Crystal Land Development Hauw Santosa, di sela-sela ulang tahun Plaza Crystal yang ke-18 pada pekan pertama Desember ini (8/12).
“Untuk itu, kami memutuskan untuk masuk ke pasar properti di tahun ini. Tentu saja, properti ini akan dilengkapi dengan crystal dan furniture yang sudah kami miliki," ungkapnya, di sela-sela ulang tahun Plaza Crystal yang ke-18 pada pekan pertama Desember ini (8/12).
Produk perdana, Q Hotel, pun diluncurkan dan sudah dioperasikan pada pertengahan tahun ini. Hotel yang berlokasi di kawasan Kuta, Bali itu, diklaim Hauw, telah mencatat sukses. Untuk itu, Crystal Land Development kembali ingin mengulang sukses, dengan meluncurkan hotel anyarnya di Nusa Dua-Bali, The Crystal on The Bay--satu-satunya hotel yang memiliki pantai sepanjang 100 meter dengan keunikan Pantai Hutan Bakau yang dilestarikan pemerintah Bali.
"Sejak diluncurkan pada November 2012, The Crystal on The Bay sudah terjual lebih dari 50 persen," tutur Hauw, yang menyebutkan akan meluncurkan proyek villa di tahun depan.
Menyasar kelas menengah atas, The Crystal on The Bay menawarkan desain interior mewah dengan harga sewa terjangkau. "Kami menawarkan private bay dan water taxi. Dengan fasilitas itu, para tamu hotel dapat diantar menuju lokasi-lokasi yang menarik. Di antaranya, Tanjung Benoa, Pulau Penyu, dan Serangan," jelasnya.
Tak hanya fasilitas istimewa yang menjadi diferensiasi, The Crystal on The Bay juga menjadikan layanan sebagai added value-nya. Untuk itu, The Crystal on The Bay memutuskan untuk menggandeng Louvre Hotels Group--di bawah bendera Golden Tulip yang berkantor pusat di Prancis--sebagai operator hotelnya. Louvre Hotels Group merupakan salah satu operator hotel terbesar nomor delapan di dunia dan nomor dua di Eropa, yang sampai saat ini telah mengoperasikan lebih dari 1222 hotel di seluruh dunia.
Dijajakan lewat format condotel, The Crystal on The Bay ditawarkan dengan harga mulai dari Rp 1,3 miliar per unit. Para pembeli juga dapat memperoleh ROI (return of investment) minimal 8 persen per tahun dari harga pembelian, yang dapat diperoleh pada tahun keenam. Sementara itu, untuk mengurangi resiko, para pembeli dapat menjual kembali unit yang telah mereka beli kepada manajemen hotel di tahun keenam.