MIX.co.id - PT Populix Informasi Technologi, aplikasi riset pasar berbasis digital di Indonesia, meluncurkan fitur barunya, PopVoice Gen Z. Diluncurkan secara virtual pada hari ini (11/11), fitur baru ini untuk mendukung para kliennya, yaitu pelaku usaha lokal mapun mancanegara guna mengembangkan bisnis mereka, khususnya yang menyasar Gen Z.
Merujuk Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Indonesia saat ini didominasi oleh Generasi Z, yaitu generasi yang lahir setelah tahun 1994. Dari hasil survei sepanjang Februari-September 2020, terungkap bahwa jumlah Generasi Z mencapai 75,49 juta jiwa atau setara dengan 27,94 persen dari total populasi yang berjumlah 270,2 juta jiwa.
Kelompok Generasi Z yang akrab disebut sebagai “digital native” -- yaitu generasi yang lahir dan tumbuh berkembang dalam era digital -- diprediksi akan memiliki daya beli yang signifikan di Indonesia. Bahkan, Nielsen Consumer & Media View (pada kuartal II 2016) menemukan fakta bahwa Generasi Z memiliki pengaruh dalam keputusan membeli dalam keluarga.
Oleh karena itu, platform digital Populix menghadirkan PopVoice Gen Z, yaitu studi berkelanjutan Populix, yang memberikan insight tentang perilaku Gen Z dalam menggunakan internet, media sosial, tingkat konsumsi sehari-hari, dan tren yang terjadi di kalangan Gen Z di Indonesia.
Ditambahkan Timothy Astandu, Chief Executice Officer (CEO) Populix, “Saat ini, generasi milenial merupakan kelompok usia yang paling aktif. Namun, masa depan brand sedang dibentuk oleh Generasi Z. Sebagai platform survei digital dengan sebaran responden di lebih dari 300 kota di Indonesia, Populixnpercaya akan potensi besar Generasi Z yang signifikan sebagai konsumen masa depan di negeri ini."
Kehadiran fitur PopVoice Gen Z, lanjutnya, diharapkan dapat membantu para pelaku usaha--baik UKM (Usaha Kecil Menengah) maupun perusahaan multi nasional--untuk memahami trend, preferensi, dan perilaku Gen Z, sehingga dapat merencakan strategi bisnisnya secara tepat dan berkelanjutan.
Studi ini setiap bulannya akan menanyakan lima modul utama yang mencakup perilaku online (termasuk medsos, online financial services dan e-commerce), konsumsi media (offline maupun online), konsumsi terhadap produk FMCG dan non FMCG, trend dan topik yang sedang hangat diperbicangkan, serta psikografis atau analisa persona yang akan sangat membantu dalam mengarahkan produk ke arah yang tepat.
“Untuk menjaga kualitas dan representatif data, studi ini melibatkan 2.000 generasi Z yang representatif (dari segi keterwakilan usia, status ekonomi, dan wilayah) yang ada di kota-kota besar di Indonesia, juga mewakili perilaku mereka sebagai The Futur of Consumer. Dengan range yang luas, memungkinkan pelaku usaha bisa mendapatkan insight yang diharapkan,” Timothy meyakini.
Hasil Studi PopVoice Gen Z
Dalam studi awal yang dilakukan dengan menggunakan fitur PopVoice Gen Z, mengungkapkan fakta mengenai Generasi Z. Di antaranya, Generasi Z lebih sosial dibanding generasi sebelumnya dan memiliki kebiasaan untuk selalu terkoneksi melalui telepon genggamnya.
Hal menarik lainnya yang ditemukan dalam studi awal PopVoice Gen Z adalah preferensi Generasi Z akan tokoh yang dijadikan sebagai role model atau panutan di media. Bagi Generasi Z perempuan, panutan utama yang diidolakan biasanya dianggap memiliki kecerdasan dan tidak memiliki banyak permasalahan atau skandal seperti Najwa Shihab dan Maudy Ayunda. Lain halnya dengan Generasi Z laki-laki, mereka cenderung memilih tokoh panutannya berdasarkan ketertarikan mereka terhadap sebuah bidang maupun hobi tertentu seperti pemain sepak bola Cristiano Ronaldo.