Potensi pasar mainan di Tanah Air tercatat makin menjanjikan. Hal itu sejalan dengan tingginya jumlah PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) yang terhitung sangat besar. Hingga Juni 2019, jumlah PAUD di Indonesia mencapai 234 ribu. Dari angka itu, sebaran terbesar ada di daerah Jawa Barat dan Jakarta. Jika di Jawa Barat jumlah PAUD mencapai 36 ribu, maka di Jakarta jumlahnya mencapai 5.600 PAUD.
Fakta itu menunjukkan bahwa potensi pasar mainan anak di Indonesia sangatlah tinggi. Apalagi, 60% PAUD di Indonesia, terutama di daerah-daerah, masih belum mampu menjangkau mainan anak yang berkualitas. Demikian diungkapkan Sekjen Komnas Perlindungan Anak yang juga Ketua PAUD Institute Danang Sasongkopada acara press conference “Pameran Mainan dan Produk Anak Terbesar se-Asia Tenggara” yang digelar hari ini (12/7), di Jakarta.
Berangkat dari tingginya potensi pasar mainan anak, tahun ini ChaoYu Expo menggelar pameran mainan dan produk anak terbesar se-Asia Tenggara, “Indonesia International Toys and Kids Expo 2019” (IITE 2019), selama tiga hari (18 hingga 20 Juli 2019) di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta. Bersamaan dengan pameran tersebut, digelar juga dua pameran lainnya, yakni Indonesia International Amusement dan Leisure Expo (IIAL) dan Indonesia International Gift and Home Product Expo (IIGH).
“Indonesia merupakan pasar yang sangat menjanjikan untuk produk mainan anak. Selain jumlah penduduknya yang tinggi, diprediksi akan ada 5 juta nak atau bayi yang lahir setiap tahunnya di Indonesia. Dan saat ini, Indonesia adalah salah satu negara Asia Tenggara yang memimpin pasar mainan dan anak-anak, dengan pangsa pasar 60% hingga 65% berasal dari China,” papar Nelson Hou, Vice General Manager ChaoYu Expo, tentang alasan dihadirkannya kembali pameran ini di Jakarta.
Menurutnya, IITE 2019 merupakan platform yang tepat bagi para pemain di industri mainan dan perlengkapan anak, baik di Indonesia maupun kawasan Asia Tenggara, untuk memperluas jaringan dan mengembangkan bisnis mereka. Sebab, pameran yang fokus di sektor B2B (business to business) ini memberikan kesempatan kepada para pemain industri untuk dapat saling bertukar informasi dan menemukan peluang untuk dapat berkolaborasi dalam mengembangkan usaha dalam jangka panjang.
Tahun ini pameran akan menampilkan lebih dari 40.000 produk, termasuk berbagai jenis mainan elektronik, mainan plastik, berbagai jenis produk anak-anak dan bayi, berbagai jenis peralatan hiburan, produk taman bermain in-door dan out-door, serta berbagai produk gift dan peralatan rumah tangga.
Untuk memaksimalkan interaksi antara sesama peserta pameran dan pengunjung pameran, selama berlangsungnya pameran akan digelar berbagai seminar, workshop, dan acara. Importir.Org akan menyelenggarakan seminar dua hari dengan tema "Cara Mengimpor 5 Produk Gift dan Produk Rumahan Paling Diminati dari Cina" dan "Cara Menemukan dan Mengimpor Mainan dari Cina dengan Mudah". Sementara Asosiasi Mainan Indonesia akan menggelar seminar satu hari bertema “Go Global Go Digital”.
Program unggulan lainnya adalah “Buyers Program” atau Business Matching. Program tersebut dirancang untuk memberikan layanan dan pengalaman terbaik selama tiga hari berlangsungnya pameran. Program ini memungkinkan pengunjung dengan mudah bertemu dengan para peserta pameran serta mendapatkan informasi menyeluruh tentang produk-produk yang diminati, dalam bentuk pertemuan B2B yang telah diatur sebelumnya, dengan fasilitas-fasilitas eksklusif.
Dengan rangkaian kegiatan tersebut, pameran IITE 2019 dapat meraih kenainan pengunjung hingga 50% jika dibandingkan perhelatan tahun sebelumnya, yang jumlahnya mencapai 4.200 pengunjung. “Sementara itu, untuk pertemuan Business Matching, kami berharap dapat memperoleh 500 pertemuan, di mana tahun lalu jumlah hanya 209 pertemuan B2B,” ia menargetkan.