News Trend

BANYAK YANG SAKIT KEPALA, BEGINI CARA MASYARAKAT MENGATASINYA

Ditemukan juga bahwa generasi X lebih sering mengalami masuk angin, dengan 66% responden dari generasi ini melaporkan kondisi tersebut. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan signifikan dalam pengalaman kesehatan antargenerasi, dimana hanya 48% milenial dan 61% Gen Z yang mengalami hal serupa.

Lebih lanjut, survei ini mengungkap bahwa sakit kepala dan gastritis lebih sering dialami oleh perempuan, dengan prevalensi masing-masing sebesar 67% dan 36%. Temuan ini menekankan pentingnya mempertimbangkan gender dalam pendekatan pengobatan dan kesehatan.

Penggunaan obat herbal terbukti menjadi pilihan populer di kalangan responden, dimana 50% dari mereka menggunakan obat herbal saat mengalami masuk angin, menunjukkan kecenderungan kuat dalam memilih pengobatan tradisional yang telah menjadi bagian dari kebiasaan.

Dari sisi pilihan apotek, Kimia Farma dan K24 adalah dua apotek yang paling banyak dipilih oleh responden. Ini menunjukkan kepercayaan yang tinggi terhadap kedua merek tersebut dalam menyediakan kebutuhan medis. Sementara itu, sebanyak 77% responden memiliki kotak P3K di rumah, menandakan tingkat kesiapsiagaan yang tinggi dalam menghadapi keadaan darurat kesehatan.

Survei ini menggarisbawahi pentingnya memahami preferensi pengobatan lintas generasi dan gender untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan edukasi di Indonesia. Dengan data yang mendetail dan representatif, dapat dipetakan strategi yang lebih efektif untuk meningkatkan kesadaran dan akses terhadap berbagai pilihan pengobatan, baik modern maupun tradisional.

Survei JAKPAT 2024 yang mengeksplorasi preferensi pengobatan untuk penyakit ringan di Indonesia melibatkan sebanyak 1,175 responden, mencerminkan beragam latar belakang demografis yang mencakup gender, kelompok usia, status sosial ekonomi, dan distribusi geografis.

Dari perspektif gender, responden hampir seimbang dengan 51% perempuan dan 49% laki-laki, menunjukkan distribusi yang merata antara kedua gender dalam survei ini.

Responden survei ini berasal dari berbagai kelompok usia yang merentang dari 15 hingga 49 tahun, dengan distribusi yang relatif merata di setiap kelompok usia lima tahunan, yaitu 12% untuk 15-19 tahun, 14% untuk 20-24 tahun, dan seterusnya hingga kelompok usia 45-49 tahun yang juga mencakup 15% dari total responden. Ini menunjukkan bahwa survei mencakup pandangan lintas generasi terhadap pengobatan penyakit ringan.

Dari segi status sosial ekonomi, mayoritas responden, yaitu 52%, berasal dari kelas menengah, sedangkan 40% mengidentifikasi diri mereka sebagai bagian dari kelas atas, dan hanya 8% dari kelas bawah. Ini mengindikasikan bahwa sebagian besar responden memiliki akses ke sumber daya yang mungkin mempengaruhi pilihan pengobatan mereka.

Responden juga datang dari berbagai wilayah di Indonesia, dengan 44% dari mereka tinggal di area Jawa selain Jakarta, 37% dari wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi), dan 19% dari luar pulau Jawa. Distribusi geografis ini menunjukkan bahwa data yang dikumpulkan mencakup perspektif dari berbagai wilayah, memberikan gambaran yang lebih luas tentang preferensi pengobatan di seluruh negeri.

Dari sisi pekerjaan, survei ini mencakup berbagai profesi, termasuk pengusaha yang merupakan 28% dari responden, diikuti oleh wirausahawan sebanyak 17%, freelancer 15%, dan pelajar serta ibu rumah tangga masing-masing sebesar 14% dan 12%. Kategori pekerjaan ini menunjukkan keberagaman dalam konteks profesional dan pribadi responden, yang bisa mempengaruhi bagaimana mereka menanggapi dan mengelola kesehatan mereka terkait penyakit ringan.

Page: 1 2Lihat Semua

Edhy Aruman

Edhy Aruman - Wartawan Utama (2868-PWI/WU/DP/VI/2012...), pernah menjadi redaktur di majalah SWA. Sebelum di Swa, Aruman pernah meniti karier kewartawanan di harian Jawa Pos, Berita Buana, majalah Prospek, Harian Republika dan editor eksekutif di Liputan 6 SCTV, sebelum pindah ke SWA (http://www.detik.com/berita/199902/990212-1319.html). Lulus S3 Komunikasi IPB, Redaktur Senior Majalah MIX, dosen PR FISIP UI, dosen riset STIKOM LSPR Jakarta, dan salah satu ketua BPP Perhumas periode 2011-2014.

Recent Posts

BlueBand Bagikan 10.000 Porsi Sarapan Gratis di CFD

MIX.co.id - BlueBand hadir di CFD (Car Free Day) yang berlokasi di depan FX Sudirman,…

14 hours ago

Stella Balinese Jasmine Sensation, Hadirkan Sensasi Healing ala Bali

MIX.co.id – Bali bukan hanya destinasi wisata paling favorit di Indonesia, tetapi juga tempat berlibur…

16 hours ago

Kolaborasi TikTok – Kominfo Tangkal Hoaks di Pilkada 2024

MIX.co.id – TikTok, platform distribusi video singkat, berkolaborasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI…

16 hours ago

CPM Gelar Festival #CaraBisaPanenMakmur

MIX.co.id – Setelah sukses menggelar Festival Panen Makmur di Takalar, Sulawesi Selatan pada Juli 2024…

17 hours ago

Jadi Mitra Pemerintah, FFI Dukung Pemenuhan Gizi Masyarakat melalui Kebaikan Susu

MIX.co.id – Frisian Flag Indonesia (FFI) menegaskan komitmennya untuk membangun kekuatan bangsa untuk menang dengan…

18 hours ago

Gandeng Siemens, EMC Healthcare Hadirkan Pemindai PET/CT Canggih Bagi Pasien Onkologi

(kiri ke kanan) Country Head Siemens Healthineers Indonesia, Alfred Fahringer dan Presiden Direktur EMC Healthcare,…

1 day ago