Tahun ini, program rutin Japanese Seminar Series kembali digelar Universitas Budi Luhur (UBL). Ada enam series yang dihelat pada program Japanese Seminar Series 2017 kali ini. Diungkapkan Rektor Universitas Budi Luhur, Prof. Dr. sc. agr. Ir. Didik Sulistyanto, Japanese Seminar Series 2017 merupakan sebuah acara yang menghadirkan enam pakar di dunia industri Jepang.
"Kehadiran enam pakar dari Jepang ini patut dimanfaatkan dengan baik oleh mahasiswa untuk menggali pengetahuan dan wawasan yang luas. Kami berharap, kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan dan diapresiasi oleh seluruh civitas akademika Universitas Budi Luhur," jelas Prof. Didik yang didampingi oleh Deputi Rektor Bidang Akademik, Dr. Ir. Wendi Usino, MSc, MM.
Keenam pakar di dunia industri Jepang tersebut adalah Ryo Nakamura (Embassy of Japan), Yoshihiro Bando (PT Amerta Indah Otsuka), Motoharu Taki (Japan Airlines Co.Ltd), Hiroharu Katase (Yaskawa Elektrik Indonesia), Nariyuki Kawakubo (PT Fujifilm Indonesia), dan Hiroshi Ushio (PT Kawai Indonesia).
Dalam series terakhir ini, Hiroshi Ushio selaku Presiden Direktur (Presdir) PT Kawai Indonesia memberikan paparan tentang kinerja di perusahan yang ia pimpin. Pada kesempatan itu, ia memaparkan mengenai prinsip yang dimiliki oleh perusahaan. PT Kawai Indonesia menerapkan system Leader Company yang sangat mereka banggakan dan junjung tinggi, di mana para staff dan atasan bersama-sama men-support leader.
"Komunikasi menjadi kunci utama perusahaan. Dan kebahagiaan pekerja merupakan hal yang paling dijaga oleh pemimpin perusahaan. Kepercayaan dan dukungan kepada para pegawai juga terus diberikan," cerita Ushio.
Pada awalnya, ia melanjutkan, produksi piano dianggap hal yang mustahil ada di Indonesia. Selalu dipandang sebelah mata, tidak menyurutkan semangat kerja para leader yang ada. Dengan terus menjaga komitmen dan tujuan yang sama, hingga akhirnya pabrik ke empat dibangun untuk memproduksi hammer dan action, yang disebut-sebut sebagai jantung dari piano.
"Produksi piano yang dihasilkan di pabrik Kawai Indonesia, hampir menyamai pabrik yang ada di Jepang, Piano hasil produksi ini bahkan telah diekspor ke 100 negara di dunia. Pabrik ini sangat menjaga kualitas piano yang dihasilkan," tutup Ushio.