Prevalensi Hipertensi Meningkat, OMRON Gelar Edukasi Kesehatan

Menyambut Hari Hipertensi Sedunia di tahun ini, PT OMRON Healthcare Indonesia menggelar diskusi kesehatan bertajuk “Cegah dan Kendalikan Hipertensi dengan Tepat untuk Hidup Sehat Lebih Lama”, pada hari ini (3/6) secara virtual. Program edukasi ini dihadirkan untuk mendorong masyarakat agar mencegah dan mengendalikan hipertensi melalui pemantauan tekanan darah secara mandiri.

“Prevalensi hipertensi selama ini dianggap hanya terjadi di kalangan pasien berusia 60 tahun ke atas. Namun beberapa tahun terakhir, penyakit yang merupakan salah satu faktor risiko penyakit jantung koroner itu, sering ditemui pada usia yang relatif lebih muda,” ungkap Tomoaki Watanabe, Director OMRON Healthcare Indonesia.

Merujuk data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, prevalensi hipertensi pada kelompok usia 25-34 tahun mencapai 20% dan pada kelompok usia 35-44 tahun mencapai 34%. Sementara itu, menurut Yayasan Jantung Indonesia (YJI), hipertensi adalah salah satu faktor risiko penyakit jantung koroner. Kondisi ini tidak hanya menyerang mereka yang sudah lanjut usia tapi juga milenial, yakni generasi yang lahir antara tahun 1981 dan 1996.

Kenaikan prevalensi hipertensi pada milenial ini berhubungan erat dengan pola hidup tidak sehat, stres, dan kemajuan teknologi yang mengurangi aktivitas fisik. Stres dipicu oleh banyak faktor seperti tuntutan pekerjaan, selain pandemi Covid-19. Studi Blue Cross Blue Shield Association menemukan bahwa 92% milenial menganggap Covid-19 telah berdampak negatif terhadap kesehatan mental mereka.

Demi mendukung kesehatan anak muda di masa pandemi, dituturkan Tomoaki, OMRON menekankan pentingnya pemantauan tekanan darah secara rutin di rumah, mengubah kebiasaan, dan menjalani pola hidup sehat. Mengukur tekanan darah secara teratur adalah salah satu langkah paling penting untuk mencegah dan mengendalikan hipertensi.

“Di OMRON, kami telah lama percaya bahwa peningkatan kesehatan pasien dapat diwujudkan dengan meningkatkan kesadaran akan hipertensi dan memantau tekanan darah secara rutin di rumah. Deteksi dini terhadap kenaikan tekanan darah adalah kunci pencegahan dan pengurangan risiko berbagai komplikasi yang berhubungan dengan hipertensi,” urainya.

OMRON telah merancang berbagai monitor tekanan darah (Blood Pressure Monitoring) yang sesuai untuk penggunaan di rumah dengan akurasi tinggi, nyaman digunakan, serta memiliki fitur-fitur canggih seperti konektivitas Bluetooth untuk berbagi data secara real time dengan dokter. Kendati demikian, ia menyarankan pengguna untuk berkonsultasi ke tenaga medis sebelum menggunakan perangkat monitor kesehatan apa pun.

Ditambahkan Esti Nurjadin, Ketua Umum Yayasan Jantung Indonesia, hipertensi merupakan salah satu faktor risiko penyakit jantung koroner yang tidak hanya bisa menyerang mereka yang lanjut usia, tetapi juga bisa menyerang generasi muda atau milenial.

“Kenaikan prevalensi penyakit tidak menular seperti hipertensi dan penyakit jantung ini berhubungan erat dengan pola atau gaya hidup antara lain merokok, konsumsi minuman beralkohol, rendahnya aktivitas fisik, rendahnya konsumsi makanan sehat seperti sayur dan buah, serta tingginya konsumsi gula garam dan lemak. Yang paling utama selain menghindari pola hidup tidak sehat adalah kita juga melalukan pengukuran tekanan darah secara rutin sehingga bisa mencegah atau setidaknya dan mengendalikan hipertensi,” saran Esti.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)