Prochiz, brand keju asal Indonesia menggelar event “Prochiz Vaganza 2017” untuk memperkenalkan identitas terbarunya, sekaligus mengajak masyarakat membiasakan mengonsumsi keju sebagai menu sehat keluargta.
"Prochiz Vaganza 2017 ini merupakan upaya kami kembali berbagi pada masyarakat, agar para orang tua, anak dan seluruh anggota keluarga dapat merayakan hobi mengonsumsi keju dengan riang dan ceria, karena selalu ada rasa dan cinta dari Prochiz," ujar Marketing Manager PT Mulia Boga Raya Lina Phang saat berlangsung event di Laguna Atrium Central Park Mall Jakarta, pekan lalu.
Menurutnya, keju belum menjadi makanan khas di Asia dan Indonesia, berbeda dengan Eropa. Padahal keju makanan penuh nutrisi dan vitamin, seperti vitamin C, B6, B12, A, D, E dan K.
“Vitamin lainnya seperti B1 (hiamin), riboflavin, niacin juga ditemukan dalam berbagai jenis keju. Keju juga menyediakan beberapa mineral penting bagi tubuh seperti kalsium, natrium, zinc, fosfor, kalium dan zat besi,” ujarnya.
Rendahnya konsumsi ini disebabkan stigma keju adalah makanan mewah. Di sisi lain, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Sekretariat Jenderal (Pusdatin) Kementerian Pertanian mencatat, keju adalah produk susu olahan memiliki tingkat pertumbuhan konsumsi yang cukup besar, yakni 12,5 persen per tahun.
“Didorong rendahnya konsumsi ini, memotivasi kami menyediakan keju dengan harga terjangkau,” katanya. Prochiz diluncurkan 2010 untuk mememihi pasar dalam negeri dan sebagian prduknya diekspor ke sembilan negara di Asia dan Afrika.
Selain menghadirkan chef Billy Kalangi untuk demo masak, event Prochiz Vaganza 2017 juga menampilkan aktifitas menarik seperti chool performances, coloring competition dan cupcake competition. (W Setiawan)
