Mengawali produksi mesin cucinya di Indonesia pada tahun 2008 lalu, kini—tepatnya pada Desember 2016—PT Sharp Electronics Indonesia telah berhasil memproduksi 5 juta mesin cuci dua tabung (twin tub). Jumlah tersebut hanya dicapai Sharp dalam kurun waktu delapan tahun. Sebelumnya, pada tahun 2008, produksi mesin cuci Sharp dipusatkan di Pulogadung. Selanjutnya, pada tahun 2014, Sharp memindahkan lokasi pabrik mesin cuci-nya ke Kawasan Industri Karawang Internasional Industrial City (KIIC), Karawang Barat.
Diungkapkan Presiden Direktur PT Sharp Electronics Indonesia Fumihiro Irie, di lokasi baru tersebut, pabrik mesin cuci Sharp menempati area yang lebih luas, yaitu 11.400 m2 dan dilengkapi dengan mesin-mesin berteknologi terkini. “Seiring dengan peningkatan permintaan yang cukup tinggi, maka kami meningkatkan kapasitas produksi mesin cuci hingga 2,5 kali lipat, menjadi 1.680.000 unit per tahunnya,” tegasnya.
Lantas, bagaimana dengan kinerja produk mesin cuci Sharp? Merujuk data GfK per Oktober 2016, mesin cuci Sharp menempati peringkat pertama pasar mesin cuci di Indonesia. Yakni, dengan menguasai pasar sebesar 24,8 % dari total pasar mesin cuci di Indonesia atau sebesar 3,2 juta unit.
Keberhasilan itu membuat Sharp makin optimis akan pencapaiannya di tahun depan. ”Di tahun 2017, Sharp akan menargetkan market share mesin cuci sebesar 28%. Beragam strategi pasar sudah kami rancang guna meningkatkan volume penjualan mesin cuci Sharp. Apalagi saat ini adalah musim penghujan, dimana biasanya permintaan akan mesin cuci cukup tinggi, dan Sharp menyediakan beragam ukuran yang sesuai dengan kebutuhan konsumennya, mulai dari 6 Kg sampai 10 Kg dengan kisaran harga Rp 1,5 juta hingga Rp 2 Juta, Kami optimis bisa mencapai target tersebut,” tambah Herdiana Anita Pisceria, Product Planning General Manager PT Sharp Electronics Indonesia.
Kesuksesan Sharp dalam menguasai pasar, diakui Herdiana, tidak terlepas dari kepercayaan konsumen dalam menggunakan produk mesin cuci Sharp. Hal itu dapat dilihat dengan diraihnya berbagai penghargaan, seperti Indonesia Best Brand Award (IBBA)–Platinum Brand, Indonesia Customer Satisfaction Award (ICSA), dan Top Brand Award selama beberapa tahun berturut-turut. Termasuk, beberapa penghargaan lokal seperti Solo Best Brand Index (SBBI), Jogja Best Brand Index (JBBI), Satria Award, dan sebagainya.
“Kami akan terus memberikan yang terbaik bagi konsumen, dengan menghadirkan produk-produk berkualitas dan berteknologi tinggi yang sesuai dengan selera pasar dan kebutuhan konsumen di Indonesia. Kami yakin kami dapat terus meningkatkan produksi dan tetap mejadi market leader di tahun-tahun yang akan datang,” yakin Herdiana.
