Categories: News Trend

Profesional P&G Bicara  tentang Insight Lokal  Indonesia

Bisakah Anda share contoh eksekusi kreatif yang menonjol dari P&G terkait dengan data dan pemahaman terhadap konsumen (bagaimana konsumen berpikir maupun berperilaku) yang sejauh ini sering disebut menjadi obsesi P&G?

Untuk kami, inti dan kuncinya adalah konten kreatif dan itu semua dimulai dengan memahami hambatan yang dialami konsumen. Kami lihat akhir-akhir ini ada kecenderungan menerapkan konten yang sama di berbagai touch point kurang memberikan hasil yang optimal. Hari ini, dengan semua pilihan dan berbagai platform yang dimiliki konsumen, kami perlu memastikan bahwa kami benar-benar memiliki konten yang tepat pada setiap channel. Salah satu tren terbaru yang kami lihat adalah influencer marketing (pemasaran influencer).

Namun, yang mulai kami lakukan adalah menjangkau ‘9’ dan ‘900’ kami dan mulai membuat konten bersama mereka. Ini adalah cara kami menyebut mikro dan nano influencer. Pada dasarnya 9 dan 900 ini adalah trendsetter dalam kelompok kecil.

Dan terbukti, strategi ini sangat efektif bagi kami. Pasalnya, konten itu benar-benar datang dari orang-orang seperti saya, yang sangat mirip dengan konsumen. Karena itu, konsumen pun lebih mudah memahami konten yang mereka sajikan karena lebih jujur dan benar-benar mereka alami.

Bisa diberikan contoh?

Contohnya adalah kampanye “kerokan” yang sedang kami kerjakan untuk merek Vicks. Kampanye ini berutujuan untuk meningkatkan brand awareness sekaligus menstimulasi brand engagement. Untuk masuk dari angle tersebut, kami menggandeng pedangdut Inul Daratista. Dan hasilnya sangat bagus. Kami mendapat jutaan views dan hampir 1 juta interaksi (engagement) di media sosial.

Jadi semua adalah tentang isi konten yang disampaikan dan bagaimana creator menyampaikan konten dengan cara yang lebih jujur, relevan dan terutama sesuai dengan yang diinginkan konsumen.

Saat kita berada di dunia omni-channel yang tak terlihat, dimana konsumen tidak lagi membedakan antara pesan dan platform yang terpapar kepada mereka, potensi apa yang Anda lihat sebagai brand?

Menurut pandangan kami, hal yang utama adalah tantangan yang dihadapi brand. Apa tantangan brand untuk sampai ke sana dan apa hambatan untuk mendorong konsumen melakukan uji coba? Satu hal yang kami tahu adalah setiap saluran atau satu platform tidak dapat berfungsi sendiri.

Tentu saja, secara historis kami lebih banyak menggunakan TV. Tetapi semakin mengikuti perkembangan, kami menyadari bahwa kebutuhannya tidak mencukupi dikarenakan kebiasaan konsumen, lanskap media, dan kebiasaan konsumsi media mereka yang juga telah berubah.

Terlepas dari kebutuhannya, baik digital ataupun iklan media luar ruang harus menjadi kombinasi yang terindependensi, saling terkait dan mendukung.

Page: 1 2 3 4

Dwi Wulandari

Recent Posts

Kadin Tegaskan AD/ART Sebagai Landasan Pelaksanaan Organisasi

MIX.co.id – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, sebagai mitra strategis pemerintah dalam pengembangan ekonomi…

19 hours ago

Forum Bisnis HunIndotech 5.0, Gelar FGD Bahas Analisis Malware

MIX.co.id – Serangan terhadap Pusat Data Nasional telah mengungkap kelemahan serius dalam sistem pertahanan siber…

20 hours ago

Indomilk Luncurkan Kemasan Edisi Spesial Timnas

MIX.co.id - Official partner Timnas Indonesia, Indomilk, resmi merilis Kemasan Edisi Spesial Timnas, pada hari…

21 hours ago

Gelar Edukasi SADARI,  Charm dan YKPI Jangkau lebih dari 400 Siswi SMP dan SMA di Jakarta

MIX.co.id - Merek pembalut wanita Charm kembali berkolaborasi dengan Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) menggelar…

22 hours ago

wondr by BNI Gelar Program “wondrful Indonesia Comic Con 2024”

MIX.co.id - wondr by BNI, plikasi mobile bankingdari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. berkolaborasi…

22 hours ago

NET-MD Entertainment Hadirkan Drama Ikonik dan Parade Film “NET Sinema”

MIX.co.id - Usai penggabungan saham, Lembaga penyiaran NET dan MD Entertainment membangun sinergi lewat NET11.11.…

22 hours ago