Hal penting lainnya adalah untuk memastikan bahwa mereka semua mengkomunikasikan hal yang sama. Itulah sebabnya kita semua memulai dengan apa yang P&G sebut sebagai ‘brief’, yang merupakan beberapa barisan kata sederhana meliputi apa tantangan brand, apa yang menjadi hambatan dalam mendorong trial bagi konsumen.
Kami tidak lagi mengambil teks (copy) yang sama dari TV dan menaruhnya pada touch point yang berbeda, atau membawa key visual yang sama dan mengaplikasikannya dimana-mana, karena kami menyadari hal tersebut kurang berdampak pada konsumen. Jadi, kami menyesuaikan pesan tersebut di touchpoint berbeda. Dan pada platform khusus, apapun tantangan mereknya atau apapun konsumennya, mengapa konsumen berada di sana?
Contohnya, iklan media luar ruang Head and Shoulders Mobile Legend yang memiliki intensi untuk meningkatkan talkability, yang merupakan ekseksusi yang cukup besar. Pada saat bersamaan, kami juga menghubungkannya dengan platform ritel digital yang menciptakan keseluruhan eksekusi secara holistik.
Bagaimana Anda mempertahankan esensi brand Anda di seluruh strategi omni-channel? Apakah ada cara inovatif yang Anda tampilkan?
Pertama, satu hal yang saya yakini terutama untuk pasar Indonesia, adalah kemampuan brand dalam mendapatkan insight lokal. Saya telah bekerja di Singapura selama hampir 12 tahun untuk posisi regional. Saat sampai di Indonesia, saya melihat perbedaan kebiasaan yang ekstrim, termasuk kebiasaan konsumsi media, dan bagaimana Anda menyampaikan dan memahami beberapa kebiasaan konsumen yang sangat berbeda.
Karena itu yang saya pahami adalah inovasi tidak hanya menyangkut tentang inovasi produk, melainkan juga bagaimana membuat satu pemahaman lokal yang kuat. Jadi menemukan insight lokal yang relevan untuk pasar Indonesia merupakan hal yang penting, dan ini yang saya temukan berbeda dari pekerjaan sebelumnya. Itu merupakan hal sangat penting yang saya percayai untuk menanamkan insight lokal pada pemahaman saya.
Jadi, Anda menggunakan insight lokal untuk mendorong inovasi?
Itu adalah hal yang pertama. Hal kedua, memahami dengan jelas bagaimana kebiasaan konsumen berkembang, terutama untuk healthcare pasca pandemic di mana banyak hal telah berubah, misalnya penggunaan suplemen yang menurun.
Tantangannya adalah bagaimana brand kami kemudian menemukan cara untuk meningkatkan dan menjaga relevansi.
Persoalan lainnya adalah mencoba mendekatkan diri pada konsumen dengan memahami kebiasaan konsumen, dan kemudian mencerminkannya baik pada kreator juga pada pemilihan saluran.
Bisakah Anda jelaskan perbedaan antara pendekatan jangka panjang dan jangka pendek untuk kampanye dan bagaimana P&G memperlihatkannya?
MIX.co.id – Amazfit, brand global dalam teknologi wearable, merayakan re-launching smartwatch Amazfit T-Rex 3 dengan…
MIX.co.id - Raisha Wirapersada memulai kariernya sebagai Fashion Stylist Assistant di Majalah Kartini pada 2010,…
MIX.co.id - Belakangan ini, tren yang tengah terjadi di industri laptop adalah laptop ber-body yang…
MIX.co.id - Aplikasi crypto all-in-one, PINTU, kembali mencetak kinerja positif sepanjang tahun 2024. Hal itu…
MIX.co.id - XL Axiata melalui XL Axiata Business Solutions dan Xanh SM berkolaborasi untuk menghadirkan…
MIX.co.id - PLN Icon Plus baru saja mendapat kunjungan dari Pertamina Geothermal Energy (PGE). Kunjungan…