Pupuk Indonesia Gelar Fertinnovation Challenge 2021

MIX.co.id – PT Pupuk Indonesia (Persero) menggelar ajang kompetisi riset pertanian Fertinnovation Challenge 2021. Kompetisi ini menjadi salah satu program perusahaan yang kini tengah memfokuskan diri dalam bidang riset dan inovasi sebagai pilar strategis dalam program transformasi bisnis.

Dijelaskan Wakil Direktur Utama Pupuk Indonesia, Christijanto Nugroho, Fertinnovation Challenge merupakan komitmen Pupuk Indonesia Group untuk menumbuhkan dan mengembangkan inovasi dan kolaborasi secara khusus dengan generasi milenial dan civitas akademika dan universitas.

"Tahun 2021 ini menjadi tahun pertama kalinya kompetisi inovasi yang melibatkan seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Kompetisi ini menyasar secara holistik inovasi pertanian dari sistem produksi pupuk, teknologi pertanian presisi bahkan juga aspek rantai nilai pertanian," ujarnya dalam rilis yang diterima redaksi pada Jumat (24/12), di Jakarta.

Fertinnovation Challenge 2021, imbuh Nugroho, dapat memperkuat sinergi dan kolaborasi yang positif antara industri dan akademisi ke depannya, serta dapat melahirkan sosok-sosok inspiratif yang memberikan dampak baik bagi perkembangan dan pertumbuhan Indonesia.

Kompetisi diikuti 22 perguruan tinggi di Tanah Air dan berhasil menghimpun 334 karya peserta. Ada tiga kategori yang dilombakan, yakni Innovation in Smart and Precision Agriculture; Innovation in Agriculture Value Chain; dan Innovation in Fertilizer Production System.

Kompetisi yang dimulai pada Oktober lalu, setelah melalui penjurian yang ketat, akhirnya menetapkan sembilan tim pemenang dan tujuh karya prospektif.

Pemenang untuk kategori Innovation in Smart and Precision Agriculture adalah Ni Putu Eka Dwi Yanti dan Oki Trisna Sekar Arum dari Universitas Brawijaya. Kategori Innovation in Fertilizer Production System dimenangkan oleh Fadhlih Al-Zaki Sitorus dan Alfi Zahraini dari Universitas Gadjah Mada, dan kategori Innovation in Agriculture Value Chain dimenangkan olehAstri Diani Nur Mufihah dan Luvy Dellarosa dari Institut Teknologi Bandung

Sementara tujuh tim dengan karya paling prospektif dimenangkan oleh Melati Julia Rahma dan Jihan Valencia Amily dari Universitas Brawijaya, tim Novandion Rafly Kurniawan dan Muhammad Ainul Yaqin dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember, dan Sarono dari Universitas Gadjah Mada.

Selain meraih hadiah dengan total Rp 300 juta, para pemenang juga berkesempatan memperoleh pembiayaan inkubasi riset hingga Rp 1,5 miliar dalam bentuk pengembangan ide riset, magang eksklusif, dan coaching. ()

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)