Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang ditetapkan pemerintah berdampak pada kinerja perusahaan. Produsen elektronik PT Sharp Electronics Indonesia pun harus mengikuti kebijakan itu dengan melakukan pembatasan jumlah karyawan bekerja, yang akhirnya berdampak pada penurunan kapasitas produksi sebesar 20%.
Di tengah segala keterbatasan tersebut, rupanya Sharp mampu mencatatkan pertumbuhan penjualan di kuartal pertama (Q1) dari kategori produk rumah tangga sebesar 155%. “Performa positif kami terlihat dari beberapa produk seperti lemari pendingin, AC 118,1%, Air Purifier 155%, dan Mesin Cuci 98,2%," papar Andri Adi Utomo, Sr. General Manager National Sales Sharp Electronics Indonesia.
Diyakini Andry, capaian itu dapat diraih karena produk-produk Sharp sesuai dengan kebutuhan keluarga Indonesia, terlebih pada masa Work from Home (WFH) ini. "Selain itu, dengan bekerja sama dengan partner-partner bisnis strategis, mempermudah pelanggan setia Sharp untuk melakukan pembelian, bahkan dari rumah,” ucapnya.
Dalam kondisi Pandemi Covid-19, Sharp telah menyiapkan strategi penjualan baru. Misalnya, dalam rangkaian hari jadinya, Sharp kembali meluncurkan program Sharp Lovers Day, bertemakan Lebaran Berkah. Sharp mengajak konsumennya untuk berdonasi dengan menyisihkan uang senilai Rp 5.000 dari setiap transaksi.
Selain itu, untuk memudahkan konsumennya dalam memenuhi kebutuhan produk electronik di masa pandemi Covid-19, Sharp juga meluncurkan program ‘Shop From Home’ dimana Sharp memberikan kemudahan bagi konsumennya untuk dapat membeli produk-produk elektronik berkualitas tanpa harus pergi keluar rumah.
"Konsumen tinggal menghubungi nomor telepon dealer rekanan Sharp, melakukan transaksi, produk langsung diantar ke rumah. Setiap transaksi, konsumen berhak mengikuti beragam program promo penjualan Sharp yang berhadiah ratusan juta rupiah," imbuh Andry.
Sharp pun optimis dapat mencapai pertumbuhan penjualan di Q2 sebesar 116%. hal ini didasari oleh peluang dari produk-produk rumah tangga yang masih berada di tren positif. "Hal tersebut ditunjang oleh kemampuan Sharp dalam melakukan inovasi produk guna menyesuaikan kebutuhan pasar Indonesia, yakni dengan memiliki lokasi pabrik di kawasan industri Karawang," tutupnya.