MIX.co.id - Industri penjualan langsung (direct selling) atau lebih dikenal masyarakat sebagai bisnis Multi Level Marketing (MLM) berkontribusi positif terhadap perekonomian nasional. Kementerian Pedagangan (Kemendag) dalam laporan kegiatan tahunan menyebutkan, dari 147 perusahaan penjualan langsung Indonesia dicapai transaksi penjualan sebesar Rp. 14,7 triliun.
Oleh karena itu, pihaknya mendorong masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam industri penjualan langsung dengan meningkatkan pendidikan dan literasi di sekitar bisnis, etika dan regulasi yang tepat.
QNET salah satunya, perusahaan MLM yang sudah 20 tahun berkontribusi menggerakkan ekonomi masyarakat Indonesia. “QNET adalah perusahaan penjualan langsung yang menyediakan produk berkualitas dan layanan unik dalam kategorinya seperti produk kebugaran dan nutrisi, perawatan pribadi dan kecantikan dan produk perawatan rumah,” papar Ganang Rindarko, General Manager QNET Indonesia.
Masyarakat memperoleh penghasilan dengan menjadi Independent Representative (IR). Para IR menawarkan produk QNET kepada orang lain dan mendapatkan komisi dari penjualan aktual. IR QNET tidak pernah menawarkan investasi, terlebih investasi bodong karena QNET adalah perusahaan penjualan langsung.
“Terkait maraknya pemberitaan investasi bodong yang menggunakan istilah afiliator, QNET menegaskan bahwa QNET tidak pernah menggunakan affiliator,” tegas Ganang dalam rilis yang diterima redaksi pada Kamis (31/3), di Jakarta.
QNET, ia memaparkan, sebagai perusahaan penjualan langsung yang bertindak sebagaimana mestinya dan dibentuk berdasarkan hukum yang berlaku, Kementerian Perdagangan menerbitkan Surat Izin Penjualan Langsung (SIUPL) kepada QNET. Selain itu, QNET terdaftar sebagai anggota Asosiasi Perusahaan Penjualan Langsung Indonesia (AP2LI)
“QNET adalah perusahaan penjualan langsung dan tidak ada affiliator di bisnis penjualan langsung produk-produk QNET,” tandas Ganang. Di Indonesia, QNET memiliki tiga kantor perwakilan yang berlokasi di Jakarta, Surabaya, dan Bali. ()