MIX.co.id - JumpStart, pionir mesin kopi pintar sejak 2018 yang dikenal sebagai pengembang teknologi mesin pemasaran otomatis, telah meraih pendanaan seri B yang dipimpin oleh Cool Japan Fund bersama dengan Living Lab Ventures. Sebelumnya, JumpStart pernah mendapatkan pendanaan seri A dari GDP Venture pada 2018 lalu.
Dituturkan Brian Imawan, CEO JumpStart, “Pendanaan ini akan kami gunakan untuk menambah jumlah dan variasi mesin penjual otomatis pintar dari Jumpstart. Selain itu, kami juga akan terus memperbarui teknologi pada mesin penjual otomatis pintar kami, sehingga pengguna dapat terus merasakan manfaat produknya dan meningkatkan loyalitas pengguna."
Dengan adanya upaya pembaruan teknologi lanjutnya, JumpStart ingin mewujudkan misinya untuk memberikan pengalaman belanja yang lebih menarik bagi konsumen. "Melakukan perekrutan tim yang berkualitas juga menjadi fokus JumpStart, karena dengan tim yang kuat, diharapkan dapat membantu JumpStart mengembangkan bisnis yang lebih kompetitif di pasar Indonesia," ungkapnya.
JumpStart memulai perusahaannya sebagai pemasar smart coffee machine yang dapat menyajikan sekitar lebih dari 20 menu kopi segar dan minuman non-kopi seperti cokelat dan teh matcha pada tahun 2017, dimulai dengan 500 mesin. Hingga saat ini, jumlah mesin sudah mencapai 2000 mesin.
JumpStart juga memulai memproduksi label kopi sendiri yang saat ini juga berkembang menjadi lebih dari 25 macam pilihan kopi signature yang bisa dibeli di https://www.jumpstart.id/ dan di JumpStart Smart Coffee Machine.
Pada tahun 2022, JumpStart memulai lini model bisnis baru berupa smart vending machine atau mesin pemasaran otomatis yang dapat memasarkan berbagai produk makanan dan minuman ringan, produk fesyen, obat-obatan, kosmetik, kebutuhan makanan hewan, sampai aneka produk UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah).
JumpStart berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan lebih dari 400% pada semester kedua 2022, dibandingkan pada periode yang sama di 2021, dan juga mampu membukukan EBITDA positif. Hal ini disebabkan oleh pesatnya pertumbuhan permintaan pasar pasca pandemi, inovasi produk, dan edukasi terhadap penggunaan fasilitas mesin pintar ini yang semakin mempermudah para pelanggan mendapatkan produk kapanpun.
Mendominasi dengan jumlah titik penyebaran 2.000 lebih mesin yang mengakomodasi pelanggan di Jabodetabek, Bandung dan Surabaya saat ini, JumpStart siap berekspansi ke beberapa kota besar lainnya seperti di Pulau Jawa dan Bali pada pertengahan tahun ini, dengan berbagai macam penawaran produk menarik dan juga mesin dengan inovasi tercanggih. Strategi ekspansi dengan menciptakan produk diversifikasi terbaru diharapkan dapat meningkatkan penjualan dan daya tarik kepada segmentasi pelanggan baru. "JumpStart berencana untuk dapat go international di tahun 2025," ia menargetkan.
Sementara itu, Cool Japan Fund (CJF) merupakan perusahaan investasi asal Jepang yang melihat makanan Jepang sangat populer di Indonesia, di mana terdapat banyak restoran Jepang, dan popularitas minuman ringan Jepang seperti teh hijau juga semakin meningkat. Makanan manis Jepang juga populer di kalangan wisatawan Jepang dari Indonesia yang berkunjung. Pada saat yang sama, pasokan produk makanan Jepang di Indonesia terbatas pada supermarket kelas atas untuk orang kaya, dan terdapat tantangan dalam distribusi tingkat ritel makanan dan minuman Jepang dengan harga terjangkau untuk konsumsi biasa.
“Dengan berinvestasi pada bisnis yang memasang mesin penjual otomatis lengkap dengan fungsi non-tunai dan AI di Indonesia, kami berharap dapat memperluas penjualan barang-barang dari produsen Jepang, termasuk kue, minuman, dan makanan ringan di Indonesia. Hal ini juga diharapkan dapat menciptakan platform bagi para produsen tersebut untuk berekspansi ke Indonesia," ucap Hashimoto, PR Representative JFC.
Lebih jauh ia menjelaskan, CJF juga akan mendukung upaya untuk lebih mengkomunikasikan daya tarik produk makanan dan minuman Jepang bekerja sama dengan perusahaan terkait. "Selain itu, investasi ini juga memiliki tujuan agar dapat memperkuat hubungan bisnis antara Jepang dan Indonesia, serta memberikan manfaat bagi kedua negara untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di kedua negara," ungkap Hashimoto.