MIX.co.id - Perusahaan rintisan Indonesia yang bergerak di bidang energi bersih, Suryanesia, meraih pendanaan tahap awal senilai Rp 31 miliar. Pendanaan tersebut dipimpin oleh Intudo Ventures dengan partisipasi dari sejumlah investor, yang mencakup para eksekutif dari perusahaan konsultan manajemen terkemuka, dana ekuitas swasta, dan dana investasi milik pemerintah.
Dengan pendanaan itu, Suryanesia berencana untuk mengembangkan timnya guna mempercepat upaya pemasaran dan pembangunan proyek. Selain penawaran komersial dan industrinya, perusahaan memiliki rencana jangka panjang untuk memperluas ke segmen produksi listrik tenaga surya, seperti tenaga angin, penyimpanan baterai, dan sejenisnya untuk memenuhi kebutuhan energi terbarukan yang mengalami peningkatan secara komprehensif di Indonesia.
Didirikan pada Agustus 2021, Suryanesia memberikan kemudahan kepada klien untuk mengakses energi terbarukan. Dengan menawarkan solusi Solar-as-a-Service, Suryanesia akan membiayai di awal, memasang, mengoperasikan, dan memelihara PLTS atap milik klien, serta energi bersih yang dihasilkan dapat membantu klien menghemat tagihan listrik dan mengurangi emisi karbon. Tanpa perlu adanya investasi awal dari klien, Suryanesia mendapatkan antusiasme yang tinggi dari semua sektor.
Sejumlah klien Suryanesia merupakan pemilik mal serta produsen di sektor FMCG (Fast Moving Consumer Goods), tekstil, farmasi, plastik, barang industri, dan furnitur.
Mereka dapat menghemat sekitar Rp 300-700 juta setiap tahunnya melalui solusi Solar-as-a-Service. Solusi itu juga menarik bagi perusahaan multinasional dan perseroan, karena dapat membantu dalam upaya dekarbonisasi untuk memenuhi target keberlanjutan lingkungan.
Dikatakan Founder dan CEO dari Suryanesia Rheza Adhihusada, saat menangani proyek filantropi dan energi terbarukan, ia terinspirasi untuk berkontribusi dalam mengatasi isu perubahan iklim.
Tentunya Suryanesia mempunyai Insiyur ahli sebagai Head of Engineer Suryanesia, yaitu Nikesh Shamdasani, yang memiliki keahlian teknik yang mendalam dan mumpuni dan telah memasang sistem tenaga surya 17 MWp di seluruh Indonesia. Lalu, bidang pengembangan bisnis dipimpin oleh Head of Business Development, Grant Adsit, yang sebelumnya menjabat sebagai Marketing Executive di Colliers sebagai konsultan dalam strategi real estate.
“Misi kami adalah membantu konsumen, pelaku bisnis, dan pemerintah untuk memanfaatkan invovasi teknologi dan menawarkan solusi baru yang dapat membantu mengatasi perubahan iklim,” tandas Rheza.
Penawaran Solar-as-a-Service Suryanesia membantu pemangku kepentingan komersial dan industri untuk mengurangi jejak karbon sambil meningkatkan keuntungan. "Kami sangat senang bergabung dengan tim Suryanesia dalam misi ini, serta turut mendukung upaya mereka dalam menciptakan masa depan yang lebih hijau untuk Indonesia,” tambah Founding Partner Intudo Ventures Patrick Yip.