Categories: News Trend

Raih Pendanaan US$ 10 Juta, Avnos Investasi di R&D

Pasca menerima pendanaan seri A senilai US$ 10 juta, Avnos–startup cybersecurity global–memutuskan untuk memindahkan kantor pusatnya di Asia Pasifik. Pada akhir April ini, kantor pusat Asia Pasifik Avnos resmi dipindahkan dari Singapura ke Indonesia. Kepindahan tersebut, diakui Ivan Goh selaku CEO & Co-Founder Avnos, tak lepas dari potensi pasar Indonesia yang dinilai sangat menjanjikan.

“Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi ekonomi yang sangat bagus dalam dua hingga tiga tahun ke depan. Kepindahan kantor pusat Asia Pasifik ke Indonesia memiliki andil besar dalam mencapai visi besar Avnos untuk pasar Asia Pasifik. Tidak seperti startup cyber security global lainnya, Avnos menjadikan Indonesia justru sebagai pasar prioritas pertama dengan melakukan investasi besar dalam penjualan, pemasaran, dukungan teknis, dan sumber daya R&D (Research and Development),” papar Ivan pada hari ini (25/4), di Jakarta.

Pemindahan kantor pusat dari Singapura ke Indonesia, ditambahkan Ivan, juga diiikuti dengan penambahan jumlah SDM ahli dalam negeri dari 25 orang menjadi 70 orang hingga penghujung tahun 2020 mendatang. Ini menjadikan Avnos sebagai perusahaan yang memiliki tenaga kerja terbanyak untuk vendor cyber security di Indonesia. “Setelah kepindahan kantor ini, kami mematok pertumbuhan penjualan yang besar, yakni pertumbuhan 700% di tahun ini,” patoknya.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa pendanaan seri A yang diperoleh Avnos, 70-80%-nya akan digunakan untuk R&D di Indonesia serta global. Selain itu, Avnos juga akan menggunakan pendanaan tersebut untuk sales dan marketing di Indonesia maupun di negara lain seperti Jepang dan Singapura.

Pada kesempatan itu, Avnos juga merilis produk anyarnya, Avnos 2.0 (Avnos Decentralized Software-Defined Firewall). Menyasar enterprise dari berbagai sektor–termasuk sektor finansial, perbankan, pemerintah, hingga firma hukum–Avnos menawarkan solusi kepada perusahaan terkait perlindungan aktif atas perangkat cyber mereka, baik di jaringan internal atau internet publik.

Di era IoT (Internet of Thing) sekarang ini dimana perimeter jaringan tradisional saat ini telah berkembang melampaui jaringan internal perusahaan hingga ke cloud publik, menurut Ivan, Avnos 2.0 menjadi teknologi yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan dari semua sektor industri. “Metode baru firewall dengan perlindungan berlapis-lapis pada Avnos DSDF mampu memperkecil permukaan serangan,” tutupnya.

Dwi Wulandari

Recent Posts

Binus Graduate Program Luncurkan Program Magister Desain

MIX.co.id - BINUS Graduate Program resmi merilis Program Magister Desain demi menjawab dinamika pasar yang…

18 hours ago

Targetkan Pangsa Pasar 27%, Ini Strategi yang Dipersiapkan Allianz Syariah di 2024

MIX.co.id - Penetrasi pasar asuransi syariah di Indonesia masih tercatat rendah, yakni masih di bawah…

18 hours ago

Majukan Fintech P2P Lending, Rupiah Cepat Libatkan Peran Perempuan

MIX.co.id – Perempuan memiliki peran penting dalam industri fintech peer to peer (P2P) lending. Hal…

1 day ago

Q1 2024, Pendapatan Indosat Tumbuh 15,8%

MIX.co.id - Indosat Ooredoo Hutchison mencatatkan total pendapatan sebesar Rp 13.835 miliar, pada kuartal pertama…

1 day ago

“Starbucks Creative Youth Entrepreneurship Program 2024” Jangkau Pelajar hingga Papua

MIX.co.id - Tahun ini, Starbucks kembali menggelar "Starbucks Creative Youth Entrepreneurship Program" (SCYEP). Melalui program…

1 day ago

J&T Express akan Kembali Menggelar “J&T Connect Run 2024”

MIX.co.id - Tahun 2024 J&T Express, perusahaan ekspedisi berskala global, kembali menggelar J&T Connect Run.…

2 days ago