Ramainya layanan transportasi ojek berbasis aplikasi (ojek online) rupanya tak mampu menyurutkan para pendatang baru. Berkurangnya isu pendapatan sang driver ojek pun tak membuat bisnis tersebut makin pupus. Sebaliknya, sejumlah pemain baru justru terus bermunculan untuk bertarung dengan sang incumbent besar seperti Go-Jek dan GrabBike. Paling anyar, Ojek ARGO hadir meramaikan layanan ojek berbasis aplikasi.
Diluncurkan pada awal November 2015 oleh Pitware Studio, Ojek ARGO sebagai pemain baru di kancah ojek online mencoba hadir dengan memberikan konsep yang lebih inovatif, alias berbeda dari ojek online lainnya yang sudah ada. Sejatinya, inovasi tersebut guna menjawab kebutuhan konsumen ojek, yang selama ini belum mampu dipenuhi oleh incumbent atau pemain sebelumnya.
Inovasi yang pertama adalah di Ojek ARGO, pelanggan tidak perlu daftar. "Untuk menggunakan aplikasi Ojek ARGO sangat mudah sekali. Siapa saja yang mempunyai smartphone Android tinggal mendownload dan menginstall aplikasinya di Google Play. Setelah instalasi selesai, maka pelanggan saat itu juga sudah bisa langsung menggunakannya untuk memanggil driver. Tidak perlu repot untuk melakukan registrasi ataupun konfirmasi lagi," ujar Rizal Saputra, salah satu Pendri sekaligus Developer Ojek ARGO.
Inovasi kedua yang ditawarkan adalah layanan pilih driver sendiri. Ketika memesan, dilanjutkan Rizal, pelanggan diberikan kebebasan untuk memilih driver-nya sendiri. Pelanggan bisa memilih berdasarkan posisinya yang lebih dekat atau atas dasar pertimbangan pribadi lainnya. "Tinggal sentuh icon driver yang muncul di layar pencarian lalu informasi profil driver tersebut akan ditampilkan di layar. Bila merasa sreg dengan informasi driver tersebut, pelanggan tinggal menekan tombol 'PANGGIL' untuk memanggil dan menggunakan jasanya. Tidak perlu menunggu lama orderan di pick-up oleh driver lagi, karena di saat pelanggan memanggil maka saat itu juga orderan masuk ke si driver. Sistem pilih driver sendiri ini juga memastikan pelanggan untuk selalu mendapatkan driver yang terdekat dengan posisinya dan bukan oleh driver secara acak seperti umumnya terjadi di ojek online yang lain," klaim Rizal.
Dengan demikian, pelanggan juga bisa berlangganan dengan menggunakan driver yang sama. Dijelaskan Rizal, driver juga bisa diminta nomor kontak pribadinya untuk panggilan yang lebih personal baik melalui telepon langsung, sms, Whatsapp ataupun BBM. Sistem langganan itu memastikan pelanggan bisa menikmati layanan yang berkualitas setiap waktu. Namun, sistem itu, dikatakannya, tentu tidak menjamin privasi seperti layaknya pemanggilan yang dilakukan via aplikasi.
Inovasi yang ketiga adalah privasi pelanggan terjaga dengan sistem In App Chatting. Ditambahkan David Solichin, yang juga Pendiri sekaligus Developer Ojek ARGO, ketika pelanggan memanggil driver, tidak ada satu pun informasi pribadi pelanggan yang dikirimkan ke server selain alamat si pelanggan berada saat itu. "Untuk berkomunikasi dengan driver-nya juga tidak perlu melalui telepon atau sms lagi, karena aplikasi Ojek ARGO sudah menyediakan fitur chatting layaknya chatting di Whatsapp atau BBM. Dengan fitur itu, nomor telepon dan nama si pelanggan dipastikan tidak akan jatuh ke tangan orang lain. Lebih aman tanpa perlu lagi takut privasinya terganggu seperti yang sering terjadi di ojek online lainnya;" yakinnya.
Soal tarif, Ojek ARGO menggunakan sistem perhitungan Argo Digital berdasarkan jarak terdekat. Dengan tarif Rp 3.000 per kilometer, pelanggan bebas meminta driver untuk mengantarnya ke mana saja tanpa perlu repot membuka peta dan menentukan tujuan di awal. Argo yang digunakan adalah argo digital yang perhitungannya menggunakan perhitungan Google Map berdasarkan jarak yang terdekat saja.
Istimewanya, layanan keamanan yang selama ini dikhawatirkan para pengguna jasa ojek online dijawab Ojek ARGO melalui Real Time Tracking. Setiap kali argo dimulai, baik melalui aplikasi pelanggan ataupun melalui aplikasi driver (Ngojek Cepat), pelanggan akan memiliki nomor tracking. Nomor tracking ini nantinya bisa di lacak oleh orang lain melalui menu “LACAK ORDER” yang tersedia di setiap aplikasi Ojek ARGO. "Dengan fitur itu, pergerakan driver yang sedang mengantar pelanggan bisa ikut dipantau secara realtime oleh orang lain. Contohnya seperti keluarga, teman atau pun orang lain yang dipercayakan pelanggan untuk melakukan pelacakan tersebut," tegas David.
Ojek ARGO juga menghadirkan Customer Support Online. Untuk layanan itu, pelanggan tidak perlu mengeluarkan biaya pulsa untuk menelepon Call Center Ojek ARGO. Sebab, pelayanan pelanggan Ojek ARGO dilakukan secara online melalui social media seperti Twitter untuk mention secara cepat, Facebook untuk keluhan yang lebih panjang, dan Email untuk keluhan yang sifatnya lebih personal. "Dengan sistem pelayanan online seperti ini juga memastikan bahwa semua keluhan pelanggan dapat tertampung dan di followup dengan baik," yakin David.
Kini, Ojek ARGO menjangkau seluruh Indonesia. Saat ini ojek ARGO sudah hadir di Jakarta, Tangerang, Bekasi, Depok, Bandung, Semarang, Tegal, Surabaya, Makassar, Lampung, Bali, dan beberapa kota besar lainnya. Sejak launching, dalam tempo dua bulan saja, aplikasi Ojek ARGO telah di unduh lebih dari 10.000 kali di Google Play dan mempunyai hampir 1.500 driver yang sudah terdaftar secara resmi dan tersebar di beberapa kota besar di seluruh Indonesia.
"Selain itu, kami tidak menerapkan sistem bagi hasil, karena Ojek ARGO bukanlah sebuah perusahaan transportasi tetapi murni hanya sebuah aplikasi yang fungsi utamanya adalah menjembatani orang-orang yang membutuhkan jasa ojek dan orang-orang yang menyediakan jasanya. Untuk itu, Ojek ARGO tidak memberlakukan sistem bagi hasil atau potongan komisi. Semua pendapatan dari hasil mengojek adalah 100% menjadi milik mitranya, driver. Driver yang kami anggap sebagai penyewa aplikasi hanya berkewajiban untuk membayar biaya sewa aplikasinya saja sebesar Rp 250.000 per bulan.
Demi memberian kemudahan bagi pengojek, Ojek ARGO menerapkan...