Resmi Beroperasi, Wallex Garap UKM di Indonesia

Setelah beroperasi di Singapura, Wallex Technologies (Wallex.Asia) semakin mengembangkan kepak bisnisnya dengan hadir di Indonesia. Sebagai perusahaan teknologi finansial (fintech) yang bergerak di bidang Cross Border Remittance, Wallex.Asia siap berkiprah di Tanah Air setelah mengantongi izin transfer dana dari Bank Indonesia serta izin pengiriman uang dari otoritas moneter Singapura.

Direktur Wallex.Asia, Triono Juliarso Dawis menyampaikan, dengan dua izin tersebut, pihaknya dapat menyediakan layanan lengkap seputar kegiatan pembayaran lintas negara di dua negara sekaligus, yakni Indonesia dan Singapura.

Ini merupakan posisi strategis karena Indonesia dan Singapura adalah dua negara dengan kemitraan dagang yang sangat besar, dimana menurut data OEC nilai perdagangan barang kedua negara bernilai US$ 28 miliar di tahun 2016,” ujarnya dalam acara “Wallex Indonesia Official Launch” di Jakarta, kemarin (7/10).

Dipaparkan, Wallex.Asia akan menawarkan alternatif baru ke segenap pengguna jasa keuangan untuk melakukan pembayaran internasional. Apabila secara tradisional, pilihan hanya ada dua, dengan menggunakan jasa dari bank atau money changer, Wallex.Asia menjadi alternative baru yang kompetitif dan reliabel.

Di samping itu, seksinya bisnis Cross Border Remittance seiring dengan meningkatkan kegiatan perdagangan antarnegara menjadi salah satu alasan Wallex untuk terus mengembangkan pasar bisnisnya. Tengok saja nilai global transaksi lintas negara tahun 2017 lalu yang nilainya mencapai US$614 miliar, dan nilainya akan terus tumbuh sekitar 7% per tahun.

Dengan teknologi yang dimiliki, Wallex menawarkan kemudahan melakukan kegiatan pembayaran internasional secara digital. Pengguna dapat mewakili individu, atau pengusaha kecil dan menengah (UKM) atau bahkan team treasury perusahaan besar dapat melakukan seluruh rentetan transaksi secara online.

"Proses dimulai dari melakukan pendaftaran (sign in), pengenalan pengguna (KYC), perbandingan harga, sampai melakukan transaksi yang ditunjang dengan Underlying, semua dengan sistem yang sudah di-review dan di-approve oleh berbagai otoritas terkait, dalam hal ini adalah Bank Indonesia," paparnya.

Di Indonesia, Wallex akan berfokus menggarap segmen UKM di beragam sektor. Hal ini lantaran potensinya yang sangat besar, yakni sekitar 56% dari total investasi bisnis nasional. Kehadiran Wallex dapat membantu UKM yang belum terlayani oleh perbankan dalam jasa pengiriman dana.

Kami sengaja membidik segmen UKM karena kami dapat menawarkan nilai tambah yakni penghematan waktu untuk bertransaksi, mempermudah transaksi, dan membuat transaksi transparan dan akuntabel bagi semua pihak terkait,” jelas Triono.

Sementara Co Founder dan COO Wallex Hiroyuki Kiga mengatakan, meski beroperasi di Indonesia dan Singapura, pelanggan Wallex bisa melakukan pengiriman uang ke 30 mata uang dengan rate yang kompetitif dan biaya jasa hanya Rp100 ribu untuk sekali transaksi, berapapun jumlah uang yang dikirim. Sistem pengiriman dana secara online selama 24 jam ini merupakan terobosan yang menjadi keunggulan Wallex.

Pada tahap awal, kami menargetkan 500 sampai 1.000 customer menggunakan jasa Wallex, sementara nilai pengiriman mencapai US$ 5 juta – US$ 10 juta per bulan. Tahun depan diharapkan akan naik dua kali lipat,” tandas Country Manager Wallex Indonesia, Andy Putra. ()

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)