MIX.co.id - PT Rezka Nayatama meresmikan Pabrik Tepung Glukomanan hasil Olahan Umbi Porang, di Sekotong, Lombok Barat, pada akhir Juli ini. (26/7). Pabrik ini merupakan yang pertama di Indonesia yang dapat memproduksi tepung glukomanan dengan kadar hingga 90% dan mengadopsi teknologi industri manufaktur 4.0.
Selain menciptakan nilai tambah bagi produk pangan berbahan umbi porang, pabrik ini juga berperan dalam memenuhi kebutuhan tepung konjac dan glukomanan. Melalui program kemitraan, Rezka Nayatama ikut meningkatkan kesejahteraan para petani lokal, memberikan dampak positif bagi komunitas setempat.
"Dengan kesadaran akan peluang yang ada, melalui Pabrik Tepung Glukomanan kami yang mampu menghasilkan tepung glukomanan hingga kadar 90%, kami berkomitmen untuk memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan industri pengolahan bahan makanan di Indonesia, terutama dalam memajukan pemanfaatan umbi porang sebagai bahan pangan sehat yang berpotensi sebagai alternatif pengganti beras," papar Samuel H. Siahaan, Direktur Utama PT Rezka Nayatama.
Dengan dukungan lahan pertanian porang di NTB (Nusa Tenggara Barat), NTT (Nusa Tenggara Timur), dan Bali, serta pasokan dari kelompok tani binaan di seluruh wilayah tersebut, pabrik yang berlokasi di Sekotong ini mampu menyerap sebanyak 483 ton umbi porang setiap bulannya sebagai bahan produksi. Dengan proyeksi produksi sekitar 240 ton tepung glukomanan hingga kadar 90% per tahun, pabrik ini akan menjadi andalan dalam memenuhi kebutuhan pangan di dalam negeri, sekaligus menyediakan ekspor ke berbagai negara seperti China, Jepang, Australia, Amerika Serikat, Eropa, Vietnam, dan Thailand.
Pada acara peresmian ini juga dilakukan penyerahan sertifikat lahan SHGB (Sertifikat Hak Guna Bangunan) No. 0009, tertanggal 18 Agustus 2020 oleh Mahatma Ilham Panjaitan dari PT Rezka Nayatama kepada negara melalui Budi Sitomurang selaku Staff Ahli Menteri ATR/Kepala BPN bidang pengembangan kawasan.
Hadir dalam peresmian pembukaan Pabrik Glukomanan, Kepala Kantor Staf Presiden Republik Indonesia, Jend. (Purn.) Moeldoko yang secara online menyampaikan bahwa kehadiran Pabrik PT Rezka Nayatama dapat berdampak positif untuk Indonesia karena mampu mengurangi impor bahan Glukoman dan juga membuka lapangan pekerjaan untuk provinsi Nusa Tenggara Barat.
Sementara itu, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menegaskan bahwa peresmian pabrik PT Rezka Nayatama dapat menumbuhkan kesejahteraan, tidak hanya bagi para petani, tetapi para UKM (Usaha Kecil Menengah) yang menggunakan bahan baku Glukoman yang lebih sehat. Hal ini perlu didukung untuk kemajuan dan ekonomi Indonesia.
Pada Acara Peletakan Batu Pertama Pabrik Tepung Glukomanan akhir Mei tahun lalu, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, menyampaikan apresiasi dan harapannya bahwa pabrik ini akan menjadi contoh bagi industri sejenis di Indonesia. Lebih dari sekadar menanam, pabrik ini juga menunjukkan potensi Lombok Barat sebagai lokasi industri terpadu untuk porang.
Pabrik yang baru diresmikan ini memiliki luas sekitar 1 hektar dan dilengkapi dengan lebih dari 600 titik sensor untuk memantau kondisi umbi porang dari masuknya bahan baku hingga proses pemotongan, pengeringan, pemurnian, dan pembungkusan tepung ke dalam kemasan. Penerapan teknologi 4.0 di sini menjamin kualitas produk PT Rezka Nayatama memenuhi standar mutu terbaik di industri pangan. Rencananya, pabrik ini akan beroperasi penuh pada Oktober 2023 dengan target produksi sebesar 20 ton tepung glukomanan per bulan.