MIX.co.id -Guna memperluas dampak dari program edukasi nutrisi “Royco Nutrimenu” yang telah digelar sejak 2019, PT Unilever Indonesia, Tbk. melalui salah satu mereknya, Royco, berkolaborasi dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Kolaborasi ini dilakukan untuk semakin mempertajam komitmen bersama dalam mencegah dan menangani berbagai permasalahan nutrisi, termasuk stunting.
Diungkapkan Ari Astuti, Head of Foods & Beverages PT Unilever Indonesia, Tbk. yang akrab disapa Tutut, “Berlandaskan strategi bisnis global ‘The Unilever Compass’, khususnya pada pilar Meningkatkan Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat, Unilever memiliki komitmen ‘Future Foods’ untuk menghadirkan produk makanan dan minuman lezat yang baik bagi masyarakat dan lingkungan.”
Sejalan dengan komitmen tersebut, lanjutnya, Royco mengedepankan purpose Gerakan Pangan untuk Masa Depan guna menginspirasi keluarga Indonesia mengonsumsi hidangan dari bahan makanan dari sumber yang berkelanjutan, serta sesuai dengan pedoman ‘Isi Piringku’ yang digalakkan Pemerintah.
“Melihat adanya masalah triple burden malnutrition yang masih dihadapi masyarakat Indonesia, Royco terus menggencarkan edukasi melalui program ‘Royco Nutrimenu’. Setelah berhasil mengonversi 80 juta piring keluarga Indonesia menjadi lebih lezat bernutrisi pada 2021, tahun ini, dengan pesan #KebaikanIsiPiringku, program akan memperkuat dampaknya melalui berbagai aksi dan kolaborasi untuk mengatasi salah satu isu malnutrisi sedang diprioritaskan oleh Pemerintah, yaitu stunting,” papar Tutut.
Bersama dengan BKKBN, Unilever akan menghadirkan Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) dengan program Nutrimenu. Program ini akan dilakukan melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat di tingkat desa atau kelurahan, sebagai upaya pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga berisiko stunting.
Selanjutnya, kader DAHSAT akan dibekali inspirasi resep Nutrimenu dan edukasi mengenai pentingnya memasak serta mengonsumsi makanan bergizi seimbang sesuai panduan “Isi Piringku”. Dengan demikian, program ini dapat disebarluaskan kepada seluruh target program, termasuk ibu hamil/menyusui.
Ditambahkan dr. Diana F. Suganda, Sp.GK, M.Kes, Dokter Spesialis Gizi Klinik, “Cakupan target kolaborasi ini sangat tepat, karena malnutrisi yang mengancam kualitas tumbuh kembang anak. Salah satunya disebabkan oleh masih tingginya prevelansi malnutrisi pada ibu hamil. Mengingat masa emas pertumbuhan anak terhitung sejak 1.000 hari pertama, yaitu dari kandungan hingga berusia 2 tahun, ibu hamil harus teredukasi untuk mencukupi asupan makronutrien maupun mikronutrien, seperti iodium. Apalagi, asupan iodium seringkali masih dikesampingkan, karena kebutuhan per harinya sangat kecil. Padahal, lebih dari sekadar mencegah penyakit gondok, iodium berperan besar bagi tumbuh kembang anak, termasuk dalam mencegah stunting.”
Tutut kembali menegaskan bahwa seluruh produk Royco yang terbuat dari bahan-bahan berkualitas, kini telah dibuat dengan garam beriodium. Royco juga melengkapi seluruh kemasannya dengan berbagai resep bergizi, sederhana, praktis, dan terjangkau dengan memanfaatkan bahan “50 Pangan Masa Depan” untuk menginspirasi keluarga berkreasi di dapur. “Selain itu, Royco juga memperluas edukasi nutrisi dengan cara yang menyenangkan melalui serial animasi ‘Riko the Series’ yang ditayangkan di YouTube,” tutupnya.