Belum lama ini, Samsung Indonesia kembali meluncurkan produk flagship terbarunya, Galaxy Note 9. Salah satu yang menarik dari kehadiran Samsung Galaxy Note 9 adalah dengan kemunculan game Fornite. Hal ini cukup mencuri perhatian para gamers. Pasalnya, game tersebut sebelumnya hanya tersedia di platform iOS, namun Samsung menghadirkan Fornite di platform Android melalui Galaxy Note 9.
Diungkapkan IM Marketing Director Samsung Indonesia, Jo Semidang, hadirnya Fortnite di Galaxy Note 9 diakui oleh Samsung merupakan salah satu strategi untuk masuk pasar gaming. Apalagi, belakangan gaming dan e-sports kian marak. Selain itu, ini juga sebagai upaya Samsung memperluas jangkauan kemitraan lewat kerja sama dengan Fortnite.
“Kolaborasi antara Samsung dan Fortnite merupakan hal baik bagi kedua belah pihak, di mana Samsung ingin menguji fitur ponsel, serta Fortnite membutuhkan device yang tepat dengan kapasitas besar. Salah satunya karena kita punya cooling system yang baru. Kalau biasanya kita main game cepat panas, karena pemakaian yang lama. Jadi dengan coolingsystem ini tidak ada masalah,” terang Jo.
Meskipun begitu, Jo menegaskan jika produk Samsung Galaxy Note 9 ini tidak hanya diperuntukan bagi gaming saja. Hadirnya game Fortnite juga menjadi strategi baru kami dalam melihat celah pasar baru, yaitu gamers. “Kami sadar kalau Galaxy Note 9 ini premium handset. Jadi konsumen membeli tidak hanya untuk gaming, tapi gaming plus yang kemampuan yang lainnya,” imbuhnya.
Namun, ia tidak menampik jika ke depan Samsung akan mencoba membuat produk khusus gaming. “Jujur untuk Indonesia, kami belum secara khusus menyasar langsung untuk gaming. Tapi kami selalu melihat kebutuhan konsumen. Jadi kalau nanti pasar berkembang dan ada kebutuhan khusus untuk gaming, mungkin kami mempertimbangkan akan ada pengembangan ke sana. Tapi untuk sekarang belum,” terang Jo.
Selain Galaxy note 9, Samsung Indonesia juga meluncurkan Samsung Galaxy Tab S4. Kedua inovasi terbaru Samsung tersebut seakan membuktikan bahwa Samsung masih konsisten memperkuat pangsa pasarnya di segmen pasar premium atau kelas atas. Bagaimana tidak, merek asal Korea Selatan tersebut tercatat menguasai 70% pangsa pasar smartphone premium untuk produk Rp8 juta ke atas.
Denny Galant, Head of Product Management Samsung Indonesia mengatakan, meskipun kompetisi produsen ponsel pintar kelas premium sangat ketat, namun hal tersebut bagus untuk mendorong inovasi. Samsung sendiri, kata Denny terus memutar otak untuk menjejalkan inovasi terkini ke perangkat besutannya.
“Di Indonesia, Samsung masih memimpin di segmen pasar smartphone premium. Selain itu, pangsa pasar smartphone premium sendiri juga terus bertumbuh. Terbukti dengan penjualan pre-order Samsung Galaxy Note 9 yang sudah habis sebelum masa berakhirnya pre-order. Artinya, segmen pasar premium terus berkembang dan masih sangat potensial,” ucapnya.
Secara kuantitas, menurut Danny, pra penjualan Galaxy Note 9 laku lebih banyak dan lebih cepat dibandingkan Galaxy Note 8 pada tahun lalu. Pra penjualan Galaxy Note 9 disebut 1,5 kali lebih banyak dan dua kali lebih cepat dari pre-order Galaxy Note 8. Galaxy Note 9 sendiri dijual dengan harga minimal Rp13,5 juta untuk RAM 6 GB dan ROM 128 GB. Sementara untuk Galaxy Note 9 dengan RAM 8 GB dan ROM 512 GB dijual seharga Rp18 juta. Pra penjualan dilakukan pada 10 Agustus 2018 lalu. Meski demikian Denny tidak merinci berapa sebenarnya jumlah produk yang disediakan untuk masa pra penjualan tersebut.