Setelah sukses membangun apartemen Saumata dan Saumata Suites, tahun ini berlanjut dengan pembangunan apartemen Saumata Premier di kawasan CBD Alam Sutera, Tangerang, Banten. Saumata Premier terdiri dari dua tower apartemen yang memiliki total 502 unit dengan total investasi mencapai Rp 2 triliun.
“Saat ini kami tawarkan tower pertama sebanyak 224 unit. Penjualannya sekarang sudah 40%. Kami targetkan penjualan hingga akhir tahun ini mencapai angka 70%,” papar Agung Nugroho, General Manager PT Graha Wibawa Propertindo (GWP) saat peresmian show unit Saumata Premier di Alam Sutera, Tangerang, Kamis (12/7).
GWP adalah pengembang apartemen Saumata Premier, merupakan perusahaan patungan (joint venture) tiga perusahaan yakni, Lotte Engineering & Construction, Premier, dan Vasanta.
Saumata Premier mengusung konsep hunian mixed use development yang mengedepankan desain modern kontemporer yang mempresentasikan one stop living bagi masyarakat urban dengan gaya hidup dinamis. Untuk mempertahankan privasi penghuni, setiap lantai dibatasi hanya delapan unit dengan dilengkapi beberapa fasilitas premium, seperti life style retail, sky garden, playground, yoga deck, poolside lounge, mini theatre, dan mini golf driving range.
“Melalui peresmian show unit ini diharapkan memudahkan customer merasakan pengalaman (experience) langsung dari konsep desain Saumata Premier,” harap Agung. Proyek pembangunannya dikerjakan selama empat tahun dan serah terima kunci akan dilakukan pada pertengahan tahun 2022.
Jika pada proyek Saumata dan Saumata Suites membidik segmen high end, diakui Agung, pada Saumata Premier target konsumennya adalah segmen middle high. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan pasar. “Kami membidik kalangan middle yang menuntut kualitas terbaik,” jelasnya.
Pengalaman pada apartemen Saumata dan Saumata Suites, imbuhnya, selain membeli untuk dihuni, sebagiannya ada yang untuk investasi dengan cara disewakan. Return-nya berkisar 6%-7% dengan harga sewa sekitar Rp270 juta per tahun. “Beberapa penyewa diantaranya para tenaga kerja asing,” lanjut Agung.
Ia menilai, potensi industri properti di Tanah Air masih sangat besar. Bonus demografi dengan jumlah penduduk Iebih dari 261 juta berbanding lurus dengan angka kebutuhan hunian. Tambahan lagi, kenaikan realisasi investasi asing dan pertumbuhan penduduk untuk segmen menengah dari tahun ke tahun juga ikut meningkat. ltulah sebabnya Indonesia masih dianggap sebagai tempat favorit untuk menanamkan modal bagi para investor.