Race 2XU Compression Run Jakarta 2017 kembali digelar untuk ketiga kalinya di lndonesia. Sebanyak 6.000 pelari siap bersaing dalam perlombaan yang diselenggarakan pada Minggu (26/11) mendatang di kawasan Scientia Square Park, Summarecon Serpong, Tangerang.
Lomba diadakan di Indonesia sebagai bagian dari rangkaian lomba lari yang telah diselenggarakan 2XU di Singapura dan Malaysia. Lomba ini juga dimaksudkan untuk memberikan pengalaman berlomba yang balk yang dapat dinikmati para peserta lomba. “Harapannya melalui lomba ini para peserta dapat berlomba dengan aman dan nyaman,” ujar Bertha Ghani dari runID selaku race director, dalam jumpa pers yang berlangsung di Jakarta, pekan lalu (17/11).
Dijelaskan, antusias peserta pada perlombaan kali ini cukup tinggi, Hal ini terlihat dari jumlah peserta yang melonjak 20% dibandingan pada penyelenggaraan sebelumnya. Di tahun 2015, saat lomba lari ini berpusat di AEON Mall, BSD City, Tangerang Selatan, jumlah pesertanya adalah 5.000 pelari. Tahun 2016, ketika lomba lari digelar di Alam Sutra, Serpong, jumlah pesertanya sama, 5.000 pelari. Tahun ini, jumlah peserta yang sudah mendaftar mencapai 6.000 pelari.
Didasarkan jarak tempuh lomba terbagi dalam tiga kategori, yaitu Half Marathon (21,1km), 10km dan 5km. Tiap kategori jarak memperlombakan dua kelompok, pria dan wanita. Sejumlah pelari elit Indonesia akan meramaikan persaingan dalam lomba ini. Di antaranya adalah Agus Prayogo di kategori half-marathon, Jauhari Johan dan Novita Andriyani di kategori jarak 10 km. Sementara Sugeng dan Vera akan meramaikan kompetisi di kategori jarak 5km.
“Dari total jumlah peserta, 3.000 pelari akan bersaing di kategori half-marathon, 2.000 pelari berlomba di kategori 10 km, dan 1.000 pelari meramaikan kategori 5km,” imbuh Bertha.
Dalam kegiatan ini, seluruh peserta race mendapatkan sertifikat asuransi jiwa dan asuransi kecelakaan dari Astra Life yang disesuaikan dengan kebutuhan pelari. Perlindungan yang diberikan oleh Astra Life mencakup perlindungan ketika dibutuhkan pelayanan medis akibat cedera otot, dehidrasi, dan heat stroke sehingga seluruh pelari dapat berlari maksimal.
