Memiliki misi untuk memberikan program pendidikan bahasa yang berkualitas bagi guru bahasa maupun tenaga pendidik, SEAMEO Qitep In Language (SEAQIL) rutin menggelar berbagai program dengan cara-cara inovatif terkait peningkatan kemampuan para guru maupun tenaga pengajar bahasa. Mulai dari program workshop, seminar, hingga training kepada para guru dan tenaga pendidik bahasa.
Dijelaskan Dr. Felecia Nuradi Utorodewo selaku Direktur SEAQIL yang juga Dosen Fakultas Sastra Universitas Indonesia, SEAQIL merupakan salah satu bagian dari organisasi Kementerian Pendidikan se-Asia Tenggara. "Tujuan dari SEAQIL adalah untuk meningkatkan kualitas guru dan tenaga pendidik di bidang bahasa," jelasnya.
Paling anyar, hari ini (28/11), SEAQIL yang berkantor pusat di Bangkok, menggelar Open House: Love Languages and be Inspired di Gedung HB. Yassin, Jakarta. Ditambahkan Dr. Felicia, open house tersebut dihadiri oleh 200 peserta yang terdiri dari para praktisi pendidika bahasa, pembuat kebijakan, serta masyarakat umum.
Diungkapkannya, ada tiga objektif dari digelarnya open house tersebut. Pertama adalah untuk membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan bahasa. Kedua, memfasilitasi para praktisi pendidikan bahasa, pembuat kebijakan, serta masyarakat umum untuk bertukar pikiran secara bebas mengenai bahasa dan pendidikan bahsa. Ketiga, menjalin kerja sama dengan lembaga-lembaga serta sekolah-sekolah. Keempat, mempromosikan SEAQIL kepada masyarakat.
Pada rangkaian kegiatan open house tersebut digelar talkshow dan seminar yang menghadirkan para pembicara pakar seperti Prof. Dr. Dadang Sunendar dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa serta Dr. Felecia Nuradi Utorodewo. Selain itu, pameran pendidikan, bazaar, musikalisasi puisi, serta pemutaran film pendidikan juga tersaji di sana.
"Selain itu, saat ini, kami sedang mengusahakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi yang digunakan di kawasan Asia Tenggara. Peluang ini cukup besar, mengingat Indonesia memiliki semangat untuk mengembangkan Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA). Bahkan, Indonesia menjadi negara yang paling aktif mengembangkan BIPA," tutupnya.