Sektor Pendidikan Mampu Atasi Krisis Lingkungan

MIX.co.id – Indonesia menghadapi tantangan besar akibat perubahan iklim dan kerusakan lingkungan. Deforestasi, polusi, dan masalah lingkungan lainnya mengancam masa depan bangsa. Namun, pendidikan dapat menjadi kunci untuk membuka jalan menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Hal itu disampaikan Talitha Untono, pemerhati masalah lingkungan dan teknologi, dalam keterangan pers, Kamis (5/9), di Jakarta.

Krisis lingkungan, menurutnya, mengancam keberlanjutan masa depan generasi mendatang. “Di tengah tantangan ini, pendidikan muncul sebagai kunci untuk membuka jalan menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan,” ungkapnya.

Dijelaskan oleh Talitha, pendidikan lingkungan tidak hanya tentang menyampaikan informasi, tetapi juga tentang membentuk kesadaran dan keterampilan yang diperlukan untuk mengatasi tantangan global ini.

Dalam kurikulum nasional, pendidikan lingkungan seharusnya diintegrasikan secara lebih mendalam, bukan hanya sebagai mata pelajaran tambahan, tetapi sebagai inti dari proses pembelajaran.

“Pembelajaran yang berbasis proyek seperti program kebun sekolah atau kegiatan bersih-bersih lingkungan dapat memberikan pemahaman praktis tentang pentingnya menjaga alam,” jelasnya lagi.

Selain itu, pendidikan vokasi dan teknis juga memiliki peran krusial dalam mempersiapkan tenaga kerja yang ahli dalam bidang-bidang yang mendukung keberlanjutan. Misalnya, pelatihan teknisi energi terbarukan atau ahli pertanian berkelanjutan akan sangat penting dalam menghadapi tantangan yang datang.

Kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, LSM, dan sektor swasta, menurutnya, sangat diperlukan untuk menciptakan program pendidikan yang efektif dan relevan dengan kebutuhan masa depan.

Talitha yang saat ini berstatus mahasiswa di salah satu universitas swasta, banyak terlibat dalam berbagai inisiatif pendidikan yang menginspirasi. Salah satu pencapaiannya adalah keterlibatannya dalam proyek konservasi mangrove di Cilacap. Ia juga secara aktif menjadi relawan untuk mengajar di sekolah kebutuhan khusus.

Tak hanya itu, Talitha juga mengadvokasi keberlanjutan melalui platform media sosialnya. Ia secara konsisten menulis dan berbagi informasi tentang pentingnya menjaga lingkungan dan bagaimana setiap individu dapat berkontribusi.

Usahanya ini menunjukkan bahwa generasi muda tidak hanya dapat menjadi agen perubahan melalui tindakan langsung di lapangan, tetapi juga melalui penyebaran informasi dan edukasi yang luas.

Ia juga menyoroti siswa sebagai generasi penerus sekaligus sebagai agen perubahan memiliki peran yang besar dalam mewujudkan lingkungan berkelanjutan. Di tingkat lokal, siswa dapat membentuk klub lingkungan, mengorganisir kegiatan kebersihan pantai, atau bahkan melobi pemerintah daerah untuk kebijakan yang lebih ramah lingkungan.

“Setiap tindakan, baik besar maupun kecil, dapat memberikan kontribusi nyata terhadap pelestarian lingkungan,” tandas Talitha. ()

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)