Sembilan Dekade di Indonesia, Lifebuoy Luncurkan Film Pendek dengan Kisah Inspiratif

MIX.co.id - Merayakan sembilan dekade (90 tahun) kehadirannya di Indonesia, pada hari ini (18/5), Lifebuoy merilis film pendek berjudul “90 Tahun Lindungi Anak Indonesia Meraih Mimpi”.

Dalam film itu, Lifebuoy menampilkan sosok-sosok inspiratif seperti Susi Susanti, peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992, dan Nicky Clara, seorang Disability Womenpreneur yang aktif memperjuangkan hak-hak penyandang disabilitas. Keduanya berbagi kisah tentang pentingnya peran orang tua dalam mendukung anak-anak mereka meraih mimpi.

Susi Susanti misalnya, menceritakan bagaimana dukungan ibunya menjadi motivasi besar dalam perjalanan kariernya sebagai atlet bulu tangkis. Sementara itu, Nicky Clara berbagi cerita tentang perjuangannya untuk tidak membiarkan keterbatasan fisik menghalangi mimpinya.

Melalui perayaan dan film ini, Lifebuoy juga berharap dapat menginspirasi anak-anak Indonesia untuk tetap berani bermimpi dan berjuang mewujudkannya, meskipun menghadapi berbagai tantangan.

Erfan Hidayat, Head of Skin Cleansing Unilever Indonesia, menyatakan bahwa selama 90 tahun, Lifebuoy telah menjadi sahabat bagi keluarga Indonesia dalam memberikan perlindungan dari kuman dan menjaga kesehatan anak. "Kami sangat berterima kasih atas kepercayaan para orang tua. Perjalanan panjang ini menjadi dasar kuat bagi kami untuk terus membantu melindungi kesehatan anak-anak Indonesia agar mereka bisa meraih mimpi mereka,” ujarnya pada hari ini (18/5), di Jakarta.

Sementara itu, sebagai bagian dari komitmen Lifebuoy dalam menjaga kesehatan anak-anak, program Sekolah SIAGA Lifebuoy terus digalakkan. Program ini berfokus pada edukasi Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), sebuah kebiasaan sederhana namun efektif dalam mencegah berbagai penyakit infeksi. Sejak 2015, program itu telah memberi manfaat kepada 15 juta anak di seluruh Indonesia. Pada tahun ini, Lifebuoy menargetkan untuk menjangkau 1 juta anak lagi.

Program Sekolah SIAGA juga sebagai dukungan dalam membantu anak-anak mewujudkan cita-cita mereka, yang sejalan dengan nilai Lifebuoy. Program ini juga melibatkan Dokter Kecil di seluruh negeri untuk menjadi agen perubahan, menyebarkan edukasi Cuci Tangan Pakai Sabun demi melindungi teman-teman mereka dari penyakit, sehingga mereka dapat terus hadir dan belajar di sekolah.

Prof. Dr. Hinky Hindra Irawan Satari, Sp.A (K), M. TropPaed., menjelaskan bahwa kesehatan yang baik adalah pondasi utama bagi anak-anak untuk bisa tumbuh optimal dan mencapai cita-cita mereka. Namun, masih banyak anak yang rentan terhadap penyakit seperti diare dan pneumonia, yang dapat menghambat mereka dalam mencapai mimpi-mimpi tersebut.

“Peran orang tua sangat besar dalam mencegah kedua penyakit tersebut dengan membiasakan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat, utamanya kebiasaan CTPS sebagai langkah pertama melindungi diri dari ancaman penyakit infeksi, setelah vaksin. Sayangnya, hanya 46% anak usia sekolah yang sudah menerapkan perilaku CTPS (Survei Kesehatan Nasional 2023). Padahal, data CDC terbaru menunjukkan kebiasaan CTPS dapat menekan risiko diare sebesar 23-40%, dan mencegah penyakit pernapasan seperti pneumonia sebesar 16-21%," pungkas Prof. Hinky, pada perayaan 90 tahun Lifebuoy hari ini (18/5), di Jakarta.

(Penulis/Foto: Gereishah Bintang Siregar)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)