Supermarket kini berlomba-lomba menguasai ranah digital. Namun, apakah SEO benar-benar kunci sukses mereka, atau hanya strategi sementara yang akan segera usang?
.
.
Internet telah menjadi medan pertempuran baru bagi supermarket, terutama dalam konteks meningkatnya popularitas belanja online. Proses yang diikuti oleh pengguna saat berbelanja online di supermarket biasanya dimulai dengan pencarian di mesin pencari seperti Google.
Tidak seperti sektor lain di mana pencarian mungkin kurang spesifik, lebih dari 40% pencarian yang dilakukan di Google mengikuti pola "supermarket + merek". Hal ini menunjukkan bahwa pengguna langsung tertarik pada merek supermarket favorit mereka.
Studi dari agensi pemasaran digital DAC mengonfirmasi bahwa lebih dari 30% pencarian supermarket sekarang mencakup istilah seperti "merek + online" atau "merek + belanja online" alih-alih "supermarket + online". Ini tidak hanya menunjukkan tren, tetapi juga mencerminkan perubahan paradigma dalam cara pengguna berbelanja.
Ada juga fakta menarik tentang pencarian yang terkait dengan merek label pribadi. Pengguna lebih cenderung mencari produk tertentu ditambah merek supermarket daripada label pribadi itu sendiri. Misalnya, "pizza + merek supermarket X" lebih sering dicari daripada nama label pribadi dari supermarket tersebut.
Ini menunjukkan bahwa supermarket yang terlalu fokus pada promosi label pribadi mereka mungkin tidak berhasil dalam hal SEO, karena merek supermarket itu sendiri yang mendominasi pencarian.
Dalam konteks ini, apakah SEO adalah bahan rahasia kesuksesan bagi supermarket di Spanyol? Memahami strategi yang digunakan pengguna untuk menemukan supermarket di Google adalah kunci. Mencapai posisi teratas di SERP (Search Engine Results Page) tidak hanya meningkatkan jumlah klik, tetapi juga membangun persepsi otoritas dan kepercayaan pada merek, menjadikannya pilihan utama konsumen.
Posisi yang baik di hasil pencarian Google sangat penting karena beberapa alasan. Posisi teratas di SERP menarik lalu lintas terbanyak, meningkatkan jumlah pengunjung ke situs web tanpa perlu investasi iklan. Lalu lintas organik ini lebih menguntungkan dan secara khusus dihargai oleh mesin pencari, sekaligus membangun citra otoritas dan kepercayaan bagi merek, mengonsolidasikan posisinya sebagai pemimpin di sektornya.
Namun, meskipun minat belanja online semakin meningkat, terlihat keterlibatan rendah dari merek dalam kampanye Google Shopping. Ini adalah peluang yang terlewatkan untuk menangkap segmen pasar yang relevan. Kampanye ini bisa meningkatkan visibilitas dan penjualan produk tertentu, terutama di lingkungan di mana e-commerce sedang booming. Alasan kurangnya tindakan Google Shopping bisa termasuk kurangnya integrasi antara departemen pemasaran dan penjualan, yang mencegah strategi yang tepat, atau kompleksitas yang terkait dengan pengaturan kampanye semacam ini.
AI dapat mengubah layanan pelanggan
Umpan balik dan pengalaman pengguna telah menjadi pilar...