Sepanjang 2023, Allianz Berkomitmen Tingkatkan Penetrasi Asuransi dan Literasi Finansial

MIX.co.id - Memasuki tahun politik di 2024 mendatang, industri asuransi dinilai akan berpotensi terkena dampak dari kemungkinan perubahan situasi kondisi ekonomi global dan tahun politik di Indonesia. Kendati demikian, Ni Made Daryanti, Chief Investment Officer Allianz Life Indonesia, meyakini bahwa imbasnya tidak secara signifikan, mengingat kebutuhan masyarakat akan solusi perlindungan asuransi akan tetap ada.

Kondisi yang saat ini dihadapi industri asuransi di Indonesia, diakui Ni Made, membutuhan kolaborasi dari berbagai pihak untuk meningkatkan literasi dan penetrasi asuransi yang masih rendah. Berdasarkan Peta Jalan Pengembangan dan Penguatan Perasuransian Indonesia 2023-2027 OJK (Otoritas Jasa Keuangan), tingkat penetrasi asuransi di Indonesia pada tahun 2022 berada pada level 2,27 persen. Itu artinya, masih jauh lebih rendah apabila dibandingkan dengan beberapa peer countries di ASEAN. Sementara itu, tingkat literasi pada sektor perasuransian berada pada level 31,7 persen, namun tingkat inklusinya pada level 16,6 persen. Dengan demikian, masih ada gap antara tingkat literasi asuransi dengan inklusi asuransi.

“Oleh karena itu, Allianz berkomitmen untuk terus meningkatkan literasi finansial dan penetrasi asuransi melalui berbagai inisiatif yang digelar. Hingga November 2023, Allianz telah menggelar 613 acara literasi keuangan dan menjangkau lebih dari 635 ribu penerima manfaat. Kami juga terus menyediakan akses bagi masyarakat untuk mendapatkan proteksi asuransi yang sesuai kebutuhan. Hal ini sesuai dengan komitmen Allianz untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan literasi dan penetrasi asuransi,” lanjut Ni Made.

Selain itu, Allianz Group yang diakui sebagai sustainable insurer berdasarkan Dow Jones Sustainability Index 2023, juga memiliki perhatian khusus terhadap isu keberlanjutan (sustainability) dengan menerapkan prinsip-prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG). Hal ini karena bisnis asuransi bersifat jangka panjang dan fokus pada masa depan.

“Dalam menjalankan proses bisnisnya, Allianz Indonesia mengedepankan upaya penyelarasan aspek ESG yang mengarah pada cakupan keseimbangan kinerja 3P (People, Planet, dan Profit). Pendekatan ini tidak sekadar menitikberatkan pada aspek profit semata, tetapi juga memperhatikan kesejahteraan masyarakat dan pelestarian lingkungan,” tambahnya.

Dari sisi lingkungan, Allianz Indonesia juga telah melakukan berbagai inisiatif kepedulian terhadap lingkungan dan menjaga masa depan. Contohnya, penanaman mangrove, mengumpulkan dan memilah sampah, pembuatan eco-enzyme, upaya penghematan energi dan penggunaan energi terbarukan, sampai dengan meningkatkan layanan berbasis digital untuk mengurangi pemakaian kertas.

Selanjutnya, dari sisi dampak sosial, Allianz juga telah melakukan berbagai inisiatif untuk meningkatkan literasi dan pemahaman masyarakat tentang keuangan dan asuransi. Allianz telah melakukan beberapa program pemberdayaan untuk para pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah), dan pelaku UMKM penyandang disabilitas agar dapat lebih mengembangkan usahanya.

“Dalam menjalankan operasional bisnis, Allianz mengimplementasikan good corporate governance, untuk memastikan proses yang berlangsung di Allianz Indonesia telah sesuai dengan peraturan dan menjadi budaya dalam kegiatan sehari-hari karyawan. Contohnya adalah penetapan kebijakan dan protokol anti-fraud, komunikasi internal, serta pelatihan karyawan yang komprehensif dengan cara yang menyenangkan,” ucapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)