MIX.co.id - Memasuki tahun Ketujuh, Sharp Greenerator yang merupakan komunitas anak muda binaan Sharp Indonesia sejak 2015, kembali melantik anggota baru yang terpilih, setelah melewati beberapa tahap penilaian.
“Rekrutmen menjadi anggota, rutin kami lakukan, dengan tujuan untuk memperkuat komunitas. Dengan menambah keanggotaan baru, kami juga berpeluang mendapatkan ide dan semangat baru dalam melaksanakan kegiatan. Salah satu programnya adalah meningkatkan kesadaran masyarakat melalui beragam program sosialisi dan konservasi,” terang Pandu Setio, Senior PR & Brand Communication Manager PT Sharp Electronics Indonesia.
Berfokus pada pelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati, Sharp Greenerator memiliki advokasi utama meningkatkan kesadaran masyarakat guna mengurangi penggunaan plastik. Para anggota baru Sharp Greenerator langsung melakukan kampanye dan sosialisasi bahaya sampah plastik terhadap ekosistem sebagai kegiatan pertama setelah disahkan menjadi bagian dari Sharp Greenerator.
Kampanye ini dilakukan di kawasan warung patra (Warpat), Puncak Pass, Bogor Jawa Barat dengan cara mengajak dialog para pemilik warung, memberikan pemahaman para pengunjung akan bahaya sampah plastik, serta mengumpulkan sampah plastik disekitar area.
Dijelaskan Pandu, daerah Puncak merupakan kawasan wisata di wilayah Bogor yang menawarkan keindahan alam, karena letaknya berada di zona penyangga Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Kawasan puncak memiliki pesona alam yang menarik dan menjadi salah satu daerah tujuan wisata favorit bagi masyarakat kota sekitarnya.
Sayangnya, di balik dampak positif yang dinikmati oleh warga sekitar akibat meningkatnya angka wisatawan yang berkunjung, timbul pula dampak negatif berupa meningkatnya volume sampah di kawasan tersebut. Merujuk informasi yang dikutip dari Dinas Lingkungan Hidup melalui UPT pengelola sampah wilayah III Ciawi, terungkap adanya kenaikan volume sampah di kawasan puncak setiap musim liburan.
“Hal ini tentunya akan menjadi sebuah masalah besar di masa yang akan datang jika tidak ada tindakan penanggulangan dalam mengatasi sampah di kawasan puncak, karena akan mempengaruhi kualitas lingkungan dan tentu saja akan memiliki dampak ke daerah hilir,” lanjutnya.
Oleh karena itu, difasilitasi oleh Mandala Harja Semesta (MAHASA), Sharp Greenerator berkeliling mengedukasi masyarakat dengan melaksanakan materi yang telah dipaparkan oleh MAHASA di hari sebelumnya mengenai persamalahan limbah dan cara menanggulanginya.
“Kami berharap anak-anak ini dapat membantu tugas pemerintah dan lembaga terkait dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya sampah, karena seperti yang kita ketahui bersama saat ini permasalahan sampah menjadi sebuah permasalahan yang tidak pernah berujung,” harap Pandu.
Prima Yulina, Presiden Sharp Greenerator, menambahkan, “Sebagai komunitas anak muda yang aktif mengkampanyekan lingkungan, kami aktif juga mencari talenta-talenta muda yang memiliki minat sangat tinggi terhadap pelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati. Sebagai bentuk peremajaan susunan keanggotaan dalam organisasi kami, proses perekrutan yang kami lakukan dibagi menjadi tiga tahap, pertama calon anggota harus memiliki minat yang sangat tinggi terhadap pelestarian lingkungan dan berkomitmen, kemudian calon anggota harus mengikuti kegiatan Sharp Greenerator minimal 1 kali, dan terakhir proses interview. Dari 15 kandidat terpilih, kami menetapkan enam orang saja yang berhasil kami lantik untuk menjadi anggota Sharp Greenerator Generasi ke- 5.”