Sharp Siap Garap Pasar IoT

Perubahan preferensi konsumen yang mengarah pada produk-produk berbasis teknologi serta terus bertumbuhnya pengguna internet di Indonesia menjadi alasan bagi PT Sharp Electronics Indonesia untuk serius menggarap pasar IoT (Internet of Thing). Itu artinya, melalui arahan SHARP Corporation, mulai tahun ini, Sharp Indonesia telah siap berkompetisi dan mengembangkan lebih banyak produk IoT di era digital seperti sekarang.

Keputusan Sharp tersebut cukup dimaklumi. Mengingat, pangsa pasar IoT di Indonesia diprediksi mencapai Rp 444 triliun pada 2022 mendatang. Nilai tersebut terdiri dari konten dan aplikasi sebesar Rp 192,1 triliun, platform sebesar Rp 156,8 triliun, perangkat IoT sebesar Rp 56 triliun, serta network dan gateway sebesar Rp 39,1 triliun.

Dikatakan Andri Adi Utomo, National Sales Senior General Manager PT SHARP Electronics Indonesia, pertumbuhan pengguna internet di Indonesia yang meningkat tajam hingga 132,7 juta orang dengan rata-rata penggunaan mencapai delapan jam per hari, dimanfaatkan Sharp dengan melahirkan inovasi berbasis internet atau IoT.

“Kami harus selalu adaptif dengan dinamika konsumen saat ini yang sangat cepat dalam menggunakan internet. Sharp sebagai salah satu pionir yang terus menerus mengeluarkan produk dengan one-of-a-kind-technology akan berupaya menghasilkan produk canggih lainnya. Yang tak kalah penting, kami juga akan terus melakukan edukasi yang tepat, sehingga teknologi ini bisa diadopsi dan dimanfaatkan dengan baik oleh konsumen,” tegasnya.

Dtambahkan Andry, sebenarnya Sharp sudah mengawali Internet of Things (IoT) melalui Sharp Cocorobo atau vacuum pintar elektronik yang diperkenalkan pada tahun 2012 lalu. Cocorobo dilengkapi built-in camera dan terkoneksi dengan wi-fi router dan smartphone. “Dengan demikian, konsumen dapat dengan mudah mengecek kondisi temperatur ruangan lewat kamera pada Cocorobo hingga mengoperasikannya hanya melalui ponsel,” paparnya.

Selain Cocorobo, produk IoT lain yang telah diperkenalkan Sharp adalah RoBoHon. RoBoHon adalah ponsel pintar berbentuk robot yang sempat diperkenalkan pada tahun 2016 di Indonesia. Keunikan dari robot mini tersebut adalah dengan adanya gabungan dua teknologi Internet of Things dan Artificial Intelligence yang disebut AIoT atau Artificial Intelligence of Things.

“RoBoHon mampu mengungguli kecanggihan ponsel biasa, karena mampu berjalan dan beroperasi lewat voice command mengikuti profil pengguna, menjadi proyektor untuk foto dan video, bahkan membacakan pesan notifikasi,” tuturnya.

Sharp juga mengaplikasikan teknologi AIoT pada peranti rumah tangga, tepatnya untuk produk Superheated Steam Oven Healsio. Produk yang dipasarkan di Jepang itu, lanjut Andry, telah dibenamkan fitur voice command, sehingga konsumen dapat mengonsultasikan waktu memasak hingga jumlah kalori dari hidangan yang dibuat. “Dengan kepintaran yang dimilikinya, produk ini juga dapat mengetahui hidangan favorit keluarga konsumen,” tegasnya.

Bagaimana dengan Indonesia? Dijawab Andry, untuk pasar di Indonesia, SHARP juga meluncurkan Healsio Automatic Cookware, peranti memasak yang diluncurkan pada akhir 2017. Produk small home appliances ini dilengkapi dengan teknologi yang tak kalah mutakhir berupa Artifical Intelligence, guna mempermudah proses memasak konsumen.

“Teknologi yang dibawa SHARP juga terus diseimbangkan dengan teknologi ramah lingkungan melalui inverter ataupun mode energy saving. Sebagai produsen elektronik sudah menjadi kewajiban kami untuk terus menjaga lingkungan dan mampu meminimalisir dampak yang dihasilkan dari penggunaan listrik,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)