Shera, brand bahan kontruksi bangunan fibre-cement asal Thailand, masuk ke pasar Indonesia dengan menyiapkan US$ 1 juta untuk kegiatan marketing-nya. Bertempat di Hotel Grand Sahid, Jakarta, pada awal Juni ini, secara resmi Mahaphant Group, pemegang brand Shera, mengumumkan kehadirannya di Indonesia. Seksinya pasar properti dan berkembangnya kelas menengah di Indonesia mendorong Shera masuk ke Indonesia.
Resmi masuk Indonesia, Shera berupaya menguasai 30% pasar yang ada di Indonesia hingga akhir 2015 mendatang, melalui suplai ke toko bangunan, jaringan retail toko bahan bangunan, modern market, dan lainnya.
“Kami percaya pasar Indonesia sangat potensial, bahkan jika dilihat, 54% global revenue kami berasal dari kawasan ASEAN. Karena itu kami yakin Shera akan berkembang di Indonesia,” kata Sarat Khiatbanlue, President of Mahaphant Group. Menanggapi hal itu, Joni Lie, Regional Manager Indonesia Mahaphant Group menyebutkan bahwa potensi itu terlihat dari besarnya market di industri konstruksi bahan bangunan kawasan ASEAN mencapai USD 5 miliar.
Untuk pasar Indonesia, Shera mempersiapkan lini produk roof tile (pengganti genting dan asbes), wood substituted (pengganti kayu), dan board (flagship papan semen rata untuk membangun rumah). Menurut Joni, diferensiasi produk ini terletak pada inovasi teknologi serta sama sekali tidak menggunakan asbes. “Sehingga bahan kami kuat dan berkualitas tinggi,” katanya.
Sarat optimistis dengan pasar Indonesia. Karenanya ia tidak segan untuk mematok sales target hingga US$ 5 juta Dollar mulai kuartal II 2014 hingga 2015. “Selain itu kami juga targetkan 30% (2014-2015) pasar yang ada di Indonesia akan mampu kami garap, melalui suplai ke toko bangunan, jaringan retail toko bahan bangunan, modern market, dan lainnya,” ungkap Joni.
