Saat ini, komik manga menjadi salah satu komik terpopular di Tanah air. Bahkan, penjualan komik manga tercatat yang tertinggi pula. Sayangnya, tak sedikit para komikus di Indonesia yang berkarya dengan gaya gambar manga tersebut, belum memiliki kepercayaan diri untuk bersaing. Hal itu disebabkan antara lain karena mereka tidak memiliki hubungan kerja sama dengan pihak perusahaan penerbitan.
Fenomena itulah yang mendorong Universitas Budi Luhur (UBL) bekerja sama dengan Meiji University (Jepang), IkuZo!, untuk menggelar program "Budi Luhur Mangafest 2017" pada Agustus ini (19/8). Serangkaian kegiatan digelar untuk meramaikan program tersebut. Antara lain, seminar, kompetisi manga online, serta workshop manga.
"Objektif dari program ini adalah untuk mendorong peningkatan potensi Manga/Komik sebagai salah satu bentuk ekonomi kreatif," ujar Arief Ruslan, S. Kom., M.Sn., Kepala Lab Animasi Budi Luhur dan juga Ketua Panitia Budi Luhur Mangfest 2017.
Sementara itu, dikatakan Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Rocky Prasetyo Jati.MSi, "Budi Luhur Mangafest 2017 merupakan event yang sangat membanggakan, terutama sebagai Event Seminar Internasional pertama yang mengangkat Manga di Budi Luhur. Selain itu, membanggakan karena menjadi bentuk nyata kerja sama antara Universitas Budi Luhur dengan Meiji University dan Kyoto Seika University. FIKOM Budi Luhur melalui event ini juga akan mengembangkan program studi (prodi) baru bersama kedua Universitas Jepang tersebut."
Pada kesempatan itu, ditambahkan Rektor Universitas Budi Luhur Prof Dr. Didik Sulistyanto, UBL menghadirkan dua narasumber langsung dari Jepang, yakni dari Kyoto University dan Meizi University. "Tema manga kami angkat karena hal ini terkait komitmen UBL untuk mendorong inovasi yang berbasis ekonomi kreatif. Sudah banyak film kartun yang tiap hari kita nikmati, yang sebagian besar film adalah karya anak bangsa," tandasnya.
Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan perayaan 17 Agustus, diungkapkan Prof. Didik, Budi Luhur juga menggelar beberapa kegiatan, antara lain upacara bendera, berbagai lomba seperti yang dijumpai di desa-desa, hingga lomba kicau mania terbesar di Indonesia. Hadir juga pada event tersebut Direktur Kerja Sama Asia Timur Kemenlu, BEKRAF, perwakilan dari Japan Foundation, Meiji University Tokyo, dan Kyoto University Ikuzo.