MIX.co.id – Jejaring bioskop terbesar di Indonesia, PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk – familir dengan sebutan Cinema XXI – resmi menjadi perusahaan terbuka yang sahamnya diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham CNMA.
Cinema XXI menerbitkan 8,335 miliar saham baru yang dikeluarkan dari portepel perusahaan atau 10,0% dari modal ditempatkan dan disetor setelah penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) dengan harga penawaran sebesar Rp 270 untuk setiap lembar saham. Dari keseluruhan proses IPO, Cinema XXI mengumpulkan total dana sebesar Rp2,25 triliun.
“Hari ini, Cinema XXI memulai sebuah milestone penting, yakni menjadi perusahaan terbuka yang tercatat di Bursa Efek Indonesia,” ujar Direktur Utama Cinema XXI, Hans Gunadi, kepada media pada Rabu (2/8), di Jakarta.
Dijelaskan, sekitar 65% dari dana hasil IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan untuk pendanaan belanja modal pengembangan jejaring bioskop Cinema XXI di Indonesia. Cinema XXI berencana untuk menambah jumlah layar sekitar 10% per tahun hingga lima tahun ke depan yang tersebar di berbagai lokasi di seluruh Indonesia.
Kemudian, sekitar 15% dana bersih yang diperoleh dari IPO akan digunakan untuk modal kerja, termasuk pembelian barang dan jasa dalam rangka mendukung kegiatan usaha Cinema XXI. Sisanya, sekitar 20% akan digunakan untuk pembayaran lebih awal sebagian pokok utang bank Cinema XXI.
Optimisme Cinema XXI akan prospek pertumbuhan industri bioskop di Indonesia tecermin dari minat investor pada masa penawaran awal yang telah berlangsung pada tanggal 10 – 14 Juli 2023 dan masa penawaran umum yang telah berlangsung pada tanggal 27 – 31 Juli 2023 lalu.
Menurut Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Oki Ramadhana, saham IPO Cinema XXI mengalami kelebihan permintaan (oversubscription) hingga 25,7 kali.
“Oleh karena itu, pooling allocation mengalami peningkatan dari 2,5% menjadi 12,5% dari seluruh jumlah saham yang ditawarkan dalam IPO Cinema XXI sebagai dampak dari oversubscription tersebut,” papar Oki.
Cinema XXI menyambut baik dan mengapresiasi respon positif dari para investor. Pendanaan yang diperoleh dari IPO akan memperkuat permodalan dan mendukung perluasan jejaring bioskop Cinema XXI.
“IPO akan menjadi momentum bagi Cinema XXI untuk menjadi perusahaan publik dengan Tata Kelola Perusahaan (GCG) yang baik dan meneguhkan komitmen kami terhadap Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola (ESG), termasuk mengokohkan komitmen kami dalam mengembangkan industri film Tanah Air,” tandas Hans Gunadi.
Cinema XXI menunjukka kinerja keuangan yang solid. Pada kuartal pertama 2023, pendapatan Perseroan meningkat sebesar Rp 247,6 miliar atau 39,0%, menjadi Rp 883,2 miliar dari sebelumnya sebesar Rp 635,6 miliar untuk periode yang sama tahun 2022.
Peningkatan tersebut disebabkan oleh kenaikan pendapatan yang dihasilkan oleh kegiatan usaha bioskop, makanan dan minuman, iklan dan kegiatan usaha lainnya. ()