Melalui Grand Wisata Bekasi, pengembang properti Sinar Mas Land kembali meluncurkan Cluster Water Spring II. Peluncuran ini merupakan jawaban atas tingginya permintaan masyarakat akan rumah tapak di kawasan timur Jakarta yang terbukti dengan kesuksesan peluncuran Cluster Water Spring yang terjual habis pada September 2012 lalu.
Dijual mulai dari harga Rp 2 miliar, Cluster Water Spring II mengusung gaya tropical modern.
“Cluster Water Spring II merupakan sebuah solusi hunian ideal bagi masyarakat di timur Jakarta dan menjadi jawaban Sinar Mas Land atas tingginya minat konsumen terhadap rumah tapak yang unggul dari segi lokasi, kawasan, hingga akses,” ujar Ishak Chandra, Managing Director Corporate Strategy and Services dalam siaran pers yang diterima MIX.
Cluster Water Spring II terdiri dari 63 unit rumah. Cluster terbaru di kawasan Grand Wisata Bekasi tersebut didesain dengan konsep ramah lingkungan serta memiliki banyak ruang terbuka yang hijau, sesuai dengan komitmen Sinar Mas Land untuk membangun green building dan menerapkan green architecture dalam setiap produk propertinya.
“Kami ingin memberikan kenyamanan tidak hanya dari sisi bangunan saja melainkan juga dari sisi lingkungan hunian dengan menciptakan area terbuka hijau yang asri sehingga menambah kualitas hidup para penghuninya,” jelas Ishak.
Sama seperti pendahulunya, Cluster Water Spring serta cluster-cluster lain yang terlebih dulu hadir di kawasan Grand Wisata, Cluster Water Spring II mengusung gaya tropical modern. Tipe rumah yang ditawarkan di kawasan Cluster Water Spring II terdiri dari LB/LT 211/180 sampai dengan 348/594 (hoek) dengan dua pilihan rumah yaitu split level atau rumah tingkat biasa, dan juga tersedia rumah hoek (sudut). Harga yang ditawarkan untuk tiap unit hunian eksklusif ini dimulai dari ±2 miliar rupiah.
“Cluster Water Spring II terintegrasi dengan kawasan Grand Wisata Bekasi yang dilengkapi beragam sarana dan prasarana lengkap, mulai rumah sakit, kawasan belanja, pendidikan, serta memiliki akses tol langsung, sehingga memiliki nilai investasi hunian yang tinggi,” tutur Ishak Chandra.
