Mengkampanyekan Indonesia ke pasar mancanegara dapat dilakukan melalui berbagai cara. Salah satunya, melalui kampanye “Green Tourism” yang akan dijalankan oleh tiga instansi, yakni Universitas Indonesia (UI), Perum DAMRI, dan PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) yang merupakan BUMN yang memiliki lini bisnis membangun dan mengembangkan kawasan pariwisata di Indonesia.
Selain mengkampanyekan “Green Toursim”, ketiga instansi tersebut bersinergi untuk mengembangkan operasi bus listrik nasional produksi UI serta berkomitmen untuk memesan beberapa unit bus listrik buatan tim Molina FTUI (Fakultas Teknik Universitas Indonesia).
Bertempat di Ruang Apung Kampus UI Depok, pada hari ini (28/6), pihak UI yang diwakili oleh Rektor UI Prof. Dr. Muhammad Anis, M.Met menandatangani Nota Kesepakatan Bersama dengan Perum DAMRI yang diwakili oleh Direktur Utama DAMRI Setia N. Milatia Moemin serta dengan PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) yang diwakili oleh Direktur Utama DAMRI Abdulbar M. Mansoer.
Dikatakan Prof. Anis, UI sangat menyambut baik sinergi sekaligus kerja sama ini. “Sebab, UI memang berkomitmen untuk senantiasa menghadirkan energi terbarukan. Salah satunya, menghadirkan bis listrik yang beberapa armadanya sudah kami produksi dan gunakan di kawasan UI, termasuk yang akan digunakan pada event internasional di The Nusa Dua-Bali pada 8-14 Oktober 2018 mendatang, IMF-World Bank Annual Meetings 2018,” katanya.
Ke depan, lanjutnya, UI akan terus melakukan inovasi dan pengembangan bus listrik. Artinya, tidak hanya dari segi kendaraan, tetapi juga beberapa hal yang mendukung operasionalisasi bus listrik, seperti pabrikasi, charging station, dan after sales service.
Ditambahkan Mansoer, untuk memperkenalkan bahwa Indonesia sudah menerapkan prinsip Ramah Lingkungan, maka kampanye “Green Tourism” dapat dilakukan pada saat perhelatan akbar di Bali yang akan berlangsung pada Oktober 2018 mendatang, yakni event IMF-World Bank Annual Meetings 2018.
“Pada kesempatan itu, tak kurang dari 15 ribu delegasi dari berbagai negara akan hadir. Ini adalah peluang Indonesia untuk mengkampanyekan Green Tourism. Salah satunya, melalui penggunaan bus kawasan selama perhelatan berlangsung,” tutur Mansoer.
Selain itu, diungkapkan Mansoer, ITDC juga berencana untuk mengembangkan sarana dan prasarana transportasi ramah lingkungan di dalam kawasan pariwisata lain yang dikelolanya, yakni dengan menggunakan Bus Listrik Produksi UI sebagai prototipe-nya.
Tahap awal, kerja sama ITDC dan UI untuk mengembangkan bus listrik yang akan disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi kawasan pariwisata The Nusa Dua dan The Mandalika. “Sebagai tahap awal, kami menargetkan sejumlah unit Bus Listrik sudah dapat dipergunakan saat pelaksanaan Pertemuan Tahunan IMF/Bank Dunia yang akan berlangsung 12-14 Oktober di The Nusa Dua, Bali,” tegas Mansoer.
Dipaparkan Milatia, fasilitas akomodasi dengan konsep Nomadic Tourism yang akan dibangun DAMRI ini berupa Caravan atau Bus Hotel. Caravan atau Bus Hotel yang akan menyediakan kamar-kamar hotel ini terbuat dari ex bus DAMRI yang dikaroseri ulang menjadi setara kamar hotel bintang 3 atau bintang 4.
“Target pasar hotel ini adalah anak-anak muda yang mencari hal-hal yang unik. Dari riset yang telah dilakukan oleh DAMRI, lokasi yang ideal untuk akomodasi berbentuk caravan ini adalah di daerah-daerah remote yang memiliki pantai indah maupun surfing spot. Untuk itu, dipilihlah lokasi di area Gerupuk, The Mandalika, yang terkenal karena pantainya yang indah dan memiliki titik-titik surfing untuk berbagai tingkat, mulai tingkat pemula sampai tingkat advance,” tutup Milatia.