Skema Joint Crediting Mechanism (JCM) yang merupakan skema kerja sama antara Indonesia dan Jepang terkait investasi pembangunan karbon di Indonesia, rupanya makin diminati sejumlah perusahaan swasta. Lantaran, kemitraan yang telah terjalin selama tiga tahun tersebut tercatat telah memberikan insentif pendanaan berupa grant (hibah), adanya transfer teknologi, dan pengembangan kapasitas untuk penurunan emisi.
Salah satu proyek yang telah diwujudkan dari kemitraan itu adalah dengan menerapkan skema JCM di minimarket. Harapannya, keberhasilan 12 minimarket yang telah melakukan kegiatan efisiensi energi itu diikuti oleh perusahaan atau toko lain dengan inisiatif sendiri.
Dijelaskan Rizal Affandi Lukman, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian RI, “Hingga 2017, sebanyak 108 studi kelayakan telah didanai oleh JCM dan total ada 28 proyek yang disetujui mendapatkan bantuan dana JCM dari Jepang untuk diimplementasikan menjadi proyek JCM. Total dana yang sudah digelontorkan untuk 28 proyek adalah hampir Rp 2 triliun.”
Partisipan proyek JCM, dikatakan Rizal, harus minimal terdiri dari dua pihak, yaitu perusahaan Indonesia dan perusahaan Jepang, yang harus melakukan implementasi kegiatan penurunan emisi. "Contohnya, untuk Energy Savings at Convenience Stores, PT Midi Utama Indonesia mewakili perusahaan Indonesia, yang berkolaborasi dengan perusahaan Jepang, Lawson, Inc. tambah Rizal.
Ditambahkan Rizal Edwin Manansang, Asisten Deputi Bidang Kerja Sama Ekonomi dan Pembiayaan Kemenko Perekonomian yang juga merupakan Ketua Komite Bersama JCM Indonesia mengatakan, Selain menyasar industri besar yang menampung hajat hidup orang banyak, JCM bekerja sama dengan minimarket swasta, seperti Alfamidi. Kami menerapkan skema JCM di pendingin dengan refrigerant alamiah, AC yang dilengkapi dengan econovil dan inverter dan penerangan LED dan konsep hemat energi."
Sejak tahun 2014 hingga saat ini, skema JCM sudah diimplementasikan di 12 gerai Alfamidi di area Jabodetabek, dan telah berhasil mengurangi emisi karbon sebesar 112TCO2 (112 Ton karbon dioksida) per tahun. "JCM menjadi bukti nyata komitmen kedua negara dalam melakukan pengurangan emisi global," tegas Rizal Edwin.
Sementara itu, Frankie Poedjiharto, Technical Support Manager PT Midi Utama Indonesia mengungkapka, Kami mendukung pemerintah untuk mengurangi emisi karbon. Kami mendapatkan banyak manfaat dengan skema ini, karena kami berhasil menghemat energi dan pengeluaran biaya listrik. Bahkan, kami bisa menyumbang untuk menurunkan emisi karbon di Indonesia.