News Trend

Skema Pembiayaan SUN Energy Atasi Keterbatasan Implementasi ESG

MIX.co.id – Konsep Environmental Social Governance (ESG) menuntut para pelaku industri melaksanakan operasional bisnisnya secara berkelanjutan, inklusif, dan ramah lingkungan. Salah satunya adalah dengan menekan emisi karbon yang dihasilkan dari kegiatan operasional perusahaan seperti memanfaatkan energi terbarukan sebagai sumber energi.

Data di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) menyebutkan, realisasi pemanfaatan energi surya melalui sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Indonesia hingga tahun 2022 mencapai 271,6 MW dengan jumlah pelanggan sebanyak 6.461 pelanggan, terdiri atas pelanggan lintas sektor, seperti residensial, sosial, pemerintah, bisnis, hingga industri.

Hal tersebut sejalan dengan kinerja perusahaan pengembang proyek tenaga surya SUN Energy. Seperti disampaikan Chief Commercial Officer SUN Energy, Dion Jefferson, bahwa tahun ini perusahaan menambah pelanggan baru dari beberapa industri, yaitu industri manufaktur elektronik, kertas, jasa transportasi, personal care, furnitur, oleokimia, fragrance, dan pipa.

Total produksi energi listrik melalui kerja sama SUN Energy dengan pelanggan lintas industri mencapai 36.132.080 kWh. “Kinerja SUN Energy sepanjang tahun ini diharapkan mampu menjadi momentum peningkatan kepercayaan para pelaku industri untuk memulai pemanfaatan sistem energi surya sebagai salah satu jenis energi terbarukan yang reliabel dan efisien,” ujarnya dalam keterangan pers, Kamis (22/6), di Jakarta.

Dijelaskan, upaya transisi energi oleh perusahaan melalui pemanfaatan energi surya ini memiliki dua faktor utama, yaitu untuk menjalankan operasional industri rendah karbon serta menarik para investor besar menyuntikkan dananya pada perusahaan.

Sebagai mitra jangka panjang, kata Dion, SUN Energy memiliki skema pembiayaan tanpa biaya di muka bagi perusahaan yang beralih ke energi surya sehingga mampu meminimalisir keterbatasan dalam menerapkan ESG di berbagai sektor.

Salah satu contoh adalah kerja sama SUN Energy dengan perusahaan transportasi Blur Bird belum lama ini. Kerja sama ini sebagai bagian dari visi keberlanjutan Bluebird mengurangi emisi karbon sebesar 50% pada tahun 2030 mendatang.

Dengan total investasi PLTS pada proyek Blue Bird yang mencapai Rp 2 miliar, pelanggan tidak perlu mengeluarkan biaya investasi untuk instalasi tersebut.

“Pelanggan cukup dengan pembayaran setiap bulan sesuai dengan produksi sistem energi surya yang keseluruhan produksinya digunakan untuk kebutuhan operasional perusahaan,” papar Dion.

“SUN Energy telah memproduksi energi melalui sistem energi surya dengan total 467.718.987 kWh,” tandasnya. ()

Wawan Setiawan

Recent Posts

Pentingnya Mengukur Efektivitas Kampanye Brand di Media Luar Griya

MIX.co.id - Laporan Statista mengungkapkan, belanja iklan Media Luar Griya atau Out-of-Home (MLG/OOH) di Asia…

7 hours ago

Tecno Spark 20 Pro+ Raih Penghargaan Platinum di “MUSE Design Award 2024”

MIX.co.id - Usai diluncurkan pada Februari 2024 lalu, Tecno Spark 20 Pro+ yang merupakan salah…

21 hours ago

Airscream UK Hadir di JIVE Expo 2024, Ajak Pengunjung ‘Scream Out Load’

MIX.co.id – Airscream UK, merek vape atau rokok elektrik asal Briston, Inggris, semakin agresif meningkatkan…

2 days ago

KGSB Kembali Gelar Pelatihan Psychological First Aid Batch II

MIX.co.id - Merujuk survey yang dilakukan Indonesia-National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) 2022 lalu, 1…

2 days ago

Foot Locker Gandeng IBL dan Umumkan Tiga Brand Ambassador

Brand Marketing Senior Manager Foot Locker Indonesia Vitra Widinanda, memberikan keterangan pers saat mengumumkan Brand…

2 days ago

Formula Gelar Kampanye “Awal Kekuatan Beribu Kebaikan” di 2024

MIX.co.id - Merujuk audit ritel yang dilakukan oleh Nielsen Indonesia, Sikat gigi Formula dari OT…

2 days ago