Usai kisruh soal izin frekuensi BOLT, penyedia layanan 4G LTE milik Lippo Group, akhirnya pemerintah melalui Surat Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tertanggal 28 Desember 2018, BOLT harus menghentikan layanan 4G LTE untuk daerah Jabodetabek, Banten, dan Medan. Menyikapi surat tersebut, BOLT mendukung keputusan Kominfo.
Mengantisipasi perkembangan tersebut, melalui siaran pers-nya, pihak BOLT mengaku akan mengutamakan kepentingan pelanggan. BOLT sudah sejak tanggal 17 November 2018 berkoordinasi dengan Kominfo untuk menjaga kepentingan konsumen dan sejak tanggal 21 November 2018 tidak lagi menerima pembelian pulsa (top up).
BOLT dipastikan juga akan memenuhi kewajibannya kepada seluruh Pelanggan aktif BOLT, baik prabayar maupun pascabayar. Dalam hal ini, Pelanggan akan menerima pengembalian sisa pulsa dan/atau kuota yang belum terpakai dan pengembalian pembayaran di muka. BOLT juga telah menyiapkan 28 gerai BOLT Zone yang tersebar di wilayah Jabodetabek dan Medan untuk melayani proses pemenuhan hak Pelanggan ini.
Selanjutnya, pada hari ini (31/12), BOLT memilih bekerja sama dengan PT Smartfren Telecom Tbk. Kerja sama itu terkait akuisisi pelanggan sekaligus dukungan Smartfren dalam melanjutkan layanan 4G LTE para pelanggan BOLT. Untuk mendapatkan layanan Smartfren, para pelanggan BOLT cukup datang ke 28 lokasi BOLT Zone di Jabodetabek dan Medan kemudian ikuti verifikasi dari BOLT. Jika sudah lolos tahap verifikasi, customer service Smartfren yang berada di BOLT Zone siap melayani penukaran serta aktivasi kartu perdana Smartfren.
“Kesepakatan ini kami lakukan sebagai bentuk dukungan kami terhadap pelanggan BOLT. Bagi pelanggan yang lolos verifikasi untuk mendapatkan layanan Smartfren, mereka dapat menukarkan langsung kartu BOLT-nya dengan kartu perdana Smartfren Now+ gratis dengan berbagai benefit kuota. Tentunya selain tetap dapat melanjutkan layanan internetnya, kini pelanggan BOLT dapat menikmati internet di wilayah yang lebih luas, karena Smartfren hadir di lebih dari 200 kota Indonesia," ungkap Djoko Tata Ibrahim, Deputy CEO Smartfren, dalam siaran pers yang diterima Majalah Mix hari ini (31/12).