Empat bocah kecil asal Bogor dan Ciamis tampak bersemangat menyanyikan lagu "Indonesia Tanah Air Beta". Dua lagu manis lainnya, "Pelangi" dan "Kasih Ibu", kembali dinyanyikan mereka dengan suara lantang. Bibir mungil bekas luka operasi sumbing, tak sedikitpun menghalangi mereka untuk tampil percaya diri dan ceria di malam itu.
Ya, empat bocah tadi adalah anak-anak penerima manfaat dari program "Power of Smile" yang digelar Smile Train, organisasi amal dunia yang fokus pada bibir sumbing. Sejak digelar di Indonesia pada tahun 2002 hingga 2018, program tersebut mampu mengoperasi 75.000 anak-anak penderita bibir dan lelangit sumbing di Indonesia.
Diungkapkan Presiden dan CEO Smile Train Susannah Schaefer, "Melalui program ini, kami ingin membantu keluarga di Indonesia yang memiliki anak penderita bibir sumbing. Sebab, diperkirakan ada lebih dari 7.000 bayi lahir dengan bibir sumbing dan celah langit-langit setiap tahunnya di Indonesia."
"Smile Train memberdayakan para tenaga profesional medis lokal dengan pelatihan dan pendidikan sehingga mereka dapat memberikan operasi sumbing gratis dan perawatan bibir dan lelangit sumbing yang komprehensif untuk anak-anak di komunitas mereka sendiri. Smile Train telah aktif mendukung program di Indonesia sejak 2002 dan telah mengembangkan kemitraan di 85 rumah sakit lokal," katanya di sela-sela perayaan 75K Smiles & Counting pada pertengahan Desember ini di Bintaro, Tangerang.
Salah satu mitra yang digandeng Smile Train adalah Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD). Tahun ini, program bersama TNI AD, lanjut Susannah, dimulai pada 14 - 15 Desember 2018, di Ambarawa, Jawa Tengah. Bertepatan dengan program bakti sosial nasional mereka serta untuk merayakan ulang tahun TNI AD ke-73.
"Angkatan Darat Indonesia bersama Asosiasi Ahli Bedah Rekonstruksi dan Estetika Indonesia (PERAPI/InaPRAS), penggagas kolaborasi ini, telah menjadi mitra Smile Train sejak tiga tahun lalu dan telah berperan dalam membantu dalam menemukan pasien bibir dan lelangit sumbing di daerah yang lebih terpencil di Indonesia. Setiap tahunnya, kami mengoperasi 8.000 bibir sumbing di Indonesia," tutup Susannah, yang menyebutkan bahwa operasi sumbing hanya membutuhkan waktu operasi 45 menit dan biaya sekitar US$ 250.